Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Ki Seno Nugroho

4 November 2020   06:01 Diperbarui: 4 November 2020   06:08 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Seno Nugroho (sumber: tribunjogja.com)

Pada hari Selasa tanggal 3 November 2020 sekitar pukul 22.30, dalang kenamaan asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho menghembuskan nafasnya yang terakhir di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman. Ki Seno Nugroho wafat pada usia 48 tahun. Dilansir dari sirus web timlo.net, Ki Seno Nugroho wafat karena serangan jantung secara mendadak.

Ki Seno Nugroho adalah putra dari seorang dalang legendaris, Ki Suparman Cermowiyoto. Dia pertama kali belajar memainkan wayang pada saat dia bersekolah di SMKI Yogyakarta. 

Dalang kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972 ini tidak hanya dikenal di lingkungan Yogyakarta saja, tetapi dia juga dikenal di mancanegara seperti Belanda dan Belgia.

Saya mengenal sosok Ki Seno Nugroho ini dari seorang pedagang angkringan di Bantul yang bernama Pak Tarjo karena kebetulan beliau juga menjadi pemain musik setiap Ki Seno Nugroho mendalang. 

Bahkan, beberapa hari sebelum Ki Seno mendalang, beliau selalu memberitahukan kepada saya jika besok angkringannya tutup karena Ki Seno Nugroho mendalang. 

Saya juga pernah sesekali menonton pementasan wayang beliau di YouTube. Wayang yang ditampilkannya pun ada sedikit kesan horornya karena ada wayang yang menyerupai bentuk pocong dalam cerita pewayangannya. Bukannya membuat orang-orang yang menontonnya takut, tetapi malah membuat orang-orang yang menontonnya pun tertawa.

Itulah sedikit yang saya tahu tentang almarhum Ki Seno Nugroho. Selamat jalan Ki Seno Nugroho. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan karyamu akan selalu dikenang oleh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indonesia. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun