Yang dimaksud galon air mineral disini adalah galon air pada umumnya yang berat bersihnya 19 liter. Atau 1 galon = 3,7 liter. Desain galon air mineral pada umumnya di Indonesia masih cukup tambun. Sehingga dibawa pun masih cukup berat untuk semua umur secara umum. Begitu juga dengan ketika memasangnya di dispenser. Dengan dasar pemikiran ini, maka desain ulang bisa dilakukan untuk penelitian. Ada dua tujuan utama, yaitu bagaimana agar berat galon sesuai dengan kemampuan angkat manusia Indonesia pada umumnya dan bagaimana agar memudahkan ketika dipasang di dispenser. Di bawah ini ada contoh desain galon, saya ambil dari :Â http://foryourwater.com/FYWWB/B200.html Penelitian desain ulang galon bisa dilakukan dalam berbagai batasan. Dari mulai batasan hanya membuat desain gambar 3D, prototipe, hingga analisa biaya pembuatan. Ada beberapa pilihan metode untuk melakukan desain ulang galon. Misalnya dengan QFD (Quality Function Deployment) dan biomekanika. Jadi, pertama harus ditentukan sampel yang jelas untuk membuktikan bahwa berat galon air mineral pada umumnya mempunyai masalah. Yakni misalnya terlalu berat. Bisa menggunakan data antropometri plus pengambilan sampel langsung lalu diukur secara biomekanika. Misalnya untuk membuktikan bahwa desain pada umumnya itu bisa membuat fatique dan seterusnya. Kemudian dengan QFD, kita bisa menentukan voice of customer dan voice of engineer. Lalu ketemulah beberapa pilihan desain dengan berbagai pilihan feature. Misalnya seperti desain galon di atas, dibuat molding untuk pegangan tangan. Pilihan untuk meringankan galon tidak seberat 19 liter, dan pilihan lain seperti bentuk tutup galon. Setelah dilakukan penghitungan lengkap QFD, maka akan ketemu hasil desain ulang galon air mineral. Bisa selesai sampai disini, atau jika ingin melakukan validasi maka harus melakukan uji sampel lagi untuk membuktikan apakah secara biomekanika hasil desain ulang galon cukup ringan dibawa dan mudah dipasang.
