Â
     Budaya adalah tatanan kehidupan yang didalamnya manusia membangun makna melalui praktik-praktik representasi simbolik (Ibrahim,2007:xxi). Sedangkan budaya populer adalah budaya yang lahir atas keterkaitan dengan media. Artinya, media mempunyai sebuah bentuk budaya, maka publik akan menyerapnya dan menjadikannya sebuah bentuk kebudayaan. Populer yang dibicarakan disini tidak terlepas dari perilaku konsumsi dan determinasi media massa terhadap publik yang bertindak sebagai konsumen. (Stinarti, 2007:40).
Lalu Bagaimana Boneka Arwah Menjadi Budaya Populer?
      Boneka arwah atau spirit doll menjadi fenomena yang hangat diperbincangkan saat ini, sejumlah kalangan artis mulai mengadopsi boneka tersebut yang konon katanya sebagai boneka yang memiliki arwah. Tren boneka arwah ini sebenarnya sudah ada sejak lama di Thailand, menurut kepercayaan orang Thailand yang masih kental dengan hal-hal mistis, boneka tersebut dapat membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya. Diindonesia sendiri awal mula boneka ini viral lantaran beberapa artis tanah air  yang telah mengadopsi boneka spirit doll dan dianggap seperti anaknya sendiri hingga diberi makan dan minum. Tak hanya di Indonesia boneka arwah sudah sejak lama tren di Asia Tenggara, dimulai dari negara Thailand, Singapura, Malaysia, hingga Indonesia. Awalnya fenomena ini dianggap sebagai hal untuk bercanda atau mendongkrak popularitas semata. Namun, lama kelamaan tren boneka arwah menjadi hal mistis dan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, tak jarang hal mistis tersebut dikaitkan dengan agama.
      Menurut beberapa legenda boneka ini akan dimasuki sosok arwah pada malam hari, tak hanya itu boneka ini juga dipercaya dapat mendatangkan rezeki bagi yang merawatnya. Tren boneka arwah baru-baru ini menggegerkan publik lantran sejumlah artis tanah air dalam beberapa video mengaku telah mengadopsi boneka tersebut sebagai anaknya. Salah satu artis tanah air yang pertama kali merawat boneka tersebut adalah Ivan Gunawan. Dalam unggahan di akun instagramnya Ivan Gunawan memperkenalkan dua boneka sebagai anaknya yang diberi nama Miracle dan Mervelous, dia menyakini boneka tersebut akan tumbuh menjadi dewasa dan akan meneruskan usaha miliknya, dibeberapa kesempatan dia mengatakan boneka miliknya tidak ada kaitannya dengan setan ataupun jin. Kendati demikian tak hanya Ivan Gunawan, Ruben Onsu,  dan Celin Evangelista juga memiliki boneka spriti doll, namun baru- baru ini Celin membantah boneka koleksinya memiliki arwah.
      Beberapa netizen menganggap hal tersebut hanyalah lolucon semata, namun melalui video Youtube milik akun Boy William, Ivan Gunawan mengatakan boneka tersebut adalah anaknya seperti manusai pada umumnya. Bahkan dia juga berencana akan membawa kedua bonekannya itu berlibur ke Bali. Sontak saja pernyataan tersebut menggegerkan publik lantaran mereka mengaggap bagaimana mungkin boneka bisa hidup seperti halnya manusia.
      Dilansir dari Detiknewas sosiologi dari Universitas Nasional, Sigit Rohadi, mengatakan bahwa fenomena ini merupakan cerminan masyarakat yang kesepian. Menurutnya orang-orang selama ini sibuk di dunia maya, namun intekasinya di dunia nyata justru kering. Hal ini ditambah dengan pembatas fisik yang sukar dikontrol tetangga. Hal yang sama juga dikaitkan netizen dengan sosok Ivan Gunawan, beberapa komentar di media sosial mengatakan bahwa Ivan Gunawan mungkin mengalami kesepian, namun di dunia intertaiment masih banyak yang meragukan hal ini hanyalah sensasi semata.
Bagaimana Hukum dalam Islam Memelihara Boneka Arwah?
      Menanggapi fenomena tersebut Ketua Pimpinan pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengungkapkan sesuai kaidah ilmu sains, mustahil boneka itu dimasuki oleh arwah. Karena itu, dirinya mengaggap spirit dolls tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Dadang Kahmad menilai ajaran islam tidak memperbolehkan boneka sebagai anak. Kecuali, boneka tersebut sekedar sebagai mainan semata. Bagi kalangan umat islam Dadang berpesan agar segala sesuatu didasarkan kepada tauhid, yakni menyembah dan meminta kepada Allah Ta’ala.
      Sementara itu Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Faozan Amar menilai hukum spirit dolls yang kini tengah dimiliki oleh beberapa selebritis itu hukumnya bisa beragam. Jika boneka disimpan sekedar untuk koleksi dan bermain saja maka hal ini dinilai boleh (mubah). Sebaliknya jika pemilik sprit dolls adalah umat Islam dan mengaggap boneka itu bisa membawa madarat atau keberuntungan, maka hal demikian menurutnya bisa masuk dalam katagori mencederai akidah tauhid. Karena mengancam akidah, maka hukum mubah menyimpan boneka berubah menjadi makruh dan bahkan berdosa untuk kasus ummat Islam yang merawat spriti dolls. Daripada mengadopsi boneka arwah, Faozan menilai lebih baik mengadopsi anak yatim piatu atau menyalurkan dana ke panti asuhan guna membantu anak-anak yang membutuhkan.
Referensi:
