Dinamika gerakan mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari pola dan karakteristik mahasiswa yang menjadi pelaku di dalamnya. Secara garis besar, menurut Sarlito Wirawan, terdapat tiga tipologi atau karakteristik mahasiswa, yaitu pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa.
 Pertama, tipologi mahasiswa pemimpin, yaitu individu mahasiswa yang mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan, mempergerakan aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. Mereka umumya memersepsikan dirinya sebagai mahasiswa yang berfungsi sebagai social control, moral force, dan leader tomorrow. oleh karena itu, mereka cenderung tidak lekas lulus sebab banyak mencari pengalaman yang cukup melalui kegiatan dan organisasi kemahasiswaan.
Kedua, Aktivis, yaitu mahasiswa yang mengaku pernah aktif dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali. Mereka menyenangi kegiatan tersebut untuk mencari pengalaman dan mengungkapkan solidaritas yang tinggi dengan teman temannya. Mereka juga cenderung tidak ingin cepat lulus, tetapi tidak ingin terlalu lama. Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow, tetapi memerlukan pengalaman hidup diluar studi formalnya. Sudah tentu, jumlah mereka lebih banyak dari pada kelompok pemimpin.
Fakta membuktikan bahwa dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada umunya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis. Meskipun secara kuantitas kecil, mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama perubahan dan dinamika kehidupan kampus. Hal ini disebabkan sebagian mereka telah terlatih menjadi pemimpin dan aktivis. Pada akhirnya, setelah lulus kuliah, tidak sulit bagi mereka untuk menjadi pemimpin dan aktivis di masyarakat dan pemerintahan.
Ketiga, tipologi mahasiswa biasa, yaitu kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%, sesungguhnya cenderung pada hura hura, yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau bersama sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang tidak segan segan dengan cara menerabas (mencontek, membuat skripsi aspal, dll) agar segera lulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H