[caption id="attachment_302252" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : alvinachoirida.blogspot.com"][/caption]
Jika mendengar kata “Kumis” pasti kita berpikir tentang seorang laki – laki. Mengapa? Tentu saja, karena kumis sudah pasti identik dengan seorang laki – laki. Bulu – bulu yang tumbuh di atas bibir ini sudah menjadi hak paten bagi laki – laki. Kumis juga bisa disebut – sebut sebagai salah satu identitas bagi seorang laki – laki. Tetapi, ternyata ada juga lho wanita yang memiliki bulu – bulu ini. Bagaimana mungkin? Tetapi tentunya, kumis yang dimiliki para kaum hawa tidak mungkin selebat dan setebal kumis yang dimiliki oleh kaum adam. Kumis yang dimiliki para kaum hawa kebanyakan hanyalah bulu – bulu tipis yang menghiasi di atas bibir para wanita.
Kenapa hal ini bisa terjadi pada sebagian kaum wanita? Padahal seharusnya hanya kaum laki – laki lah yang memiliki kumis. Jadi sebenarnya, kumis yang dimiliki oleh kaum wanita disebabkan oleh salah satu hormon, yaitu hormon androgen yang terlalu berlebihan di dalam tubuh wanita. Hormon androgen ini membuat seseorang memiliki sifat maskulin, seperti halnya pada kumis. Seharusnya hormon androgen ini lebih sedikit dimiliki oleh kaum wanita dibandingkan kaum laki – laki. Tetapi ketika hormon androgen yang berlebihan pada tubuh kaum wanita, maka terbentuklah sifat maskulin pada wanita, dan salah satunya dibuktikan dengan tumbuhnya kumis pada kaum wanita itu. Dan pemicu meningkatnya hormon ini adalah karena peggunaan obat – obatan yang memiliki kandungan steroid.
Lalu dari kelebihan hormon androgen ini, sebenarnya kulit kita akan menjadi lebih berminyak. Dan selanjutnya akan menimbulkan masalah seperti kulit yang berjerawat. Dan yang paling penting adalah akan timbulnya gejala hirsutisme. Yaitu gejala timbulnya rambut atau bulu – bulu yang lebih lebat seperti yang dimiliki oleh kaum laki – laki. Dan tumbuhnya bulu – bulu itu di daerah – daerah seperti dagu, jambang, perut, lengan, paha, dan tidak terkecuali di ats bibir, yang sering kita sebut dengan kumis itu. Pertumbuhan bulu yang lebih lebat tentunya akan sangat mengganggu bagi kaum wanita. Terlebih lagi yang menjadi perhatian utama oleh kaum wanita adalah bulu di atas bibir, yaitu kumis. Tentu saja, karena bulu – bulu yang tumbuh di atas bibir walaupun tipis, itu akan sangat mengganggu penampilan kaum wanita.
Dan gejala hirsutisme ini terjadi karena tiga faktor, yaitu obat – obatan, gangguan hormonal, dan idiopatik. Seperti yang telah dikatakan tadi, faktor obat – obatan yang mengandung steroid lah yang akan memicu timbulnya gejala ini. Selanjutnya pada gangguan hormonal, biasanya terjadi pada kelenjar adrenal di ovarium yang mengalami kelainan (Congenital Adrenal Hyperplasia). Bisa juga terjadi karena adanya kista di ovarium. Sedangkan faktor ketiga yaitu idiopatik menjadikan gejala ini terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
Sebenarnya, gejala hirsutisme ini tidak terlalu bahaya kecuali jika rambut – rambut atau bulu – bulu tumbuh sangat lebat. Dan gejala ini pun bisa juga disembuhkan. Dengan cara melakukan terapi hormon. Selain itu, bulu – bulu atau rambut – rambut yang tumbuh berlebihan juga bisa dihilangkan dengan cara dicukup maupun melakukan waxing. Tetapi jika dilakukan dengan cara yang kedua, bulu – bulu atau rambut – rambut itu tidak selamanya dan tidak permanen akan hilang. Karena kemungkinan bulu – bulu atau rambut – rambut yang lebat yang tidak kita inginkan tersebut akan tumbuh lagi. Dan cara penyembuhan yang paling jitu adalah dengan mengurangi jumlah hormon dengan mengonsumsi obat – obatan yang dapat menyeimbangkan hormon itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI