Mohon tunggu...
Nur Qhozali
Nur Qhozali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya merupakan salah satu Mahasiswa Teknik Industri dari UNTAG Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Teknik Industri Untag Surabaya Membuat Metode Pengendalian Kualitas di Perusahaan Makanan

6 Juli 2023   22:06 Diperbarui: 6 Juli 2023   23:06 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara terakhir untuk mencegah produk tidak cacat ketika sampai ke tangan pelanggan adalah dengan melakukan tes produk usai produksi. Dengan begitu, akan terlihat apakah produk tersebut memiliki masalah sehingga tidak seharusnya dijual dan mendapatkan respon negatif dari konsumen.

Pada tahap ini, setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam menentukan kelayakan sebuah produk dijual kepada pelanggan. Tahapan tersebut pastinya akan tetap menjaga kualitas agar semua produk yang dijual kepada pelanggan layak untuk dikonsumsi.

  • Manfaat Mengatasi Kekacatan Produk:

Mempertahankan Reputasi Merek, Dengan menghadapi kecacatan produk secara serius, produsen dapat mempertahankan reputasi dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Disini saya melakukan analisis kecacatan produk Biskuit pada PT XYZ. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan input kepada perusahaan tentang memanajemen pengendalian kualitas dengan menggunakan metode Seven Tools. 

Mengingat ini sebuah kecacatan produk, maka perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap sumber daya dalam mencapai tujuan dan sasaran harus efektif dan efisien. Tujuannya untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketetapan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun