Mohon tunggu...
Nur Patimah
Nur Patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

NIM: 43221120052 | Program Studi: Sarjana Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Akuntansi | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Praktik Stoicisme, Membedakan Antara Fortuna vs Virtue Untuk Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

20 September 2024   22:29 Diperbarui: 20 September 2024   22:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stoicisme adalah filosofi yang berasal dari Yunani kuno, dikembangkan oleh Zeno dari Citium sekitar abad ke-3 SM, yang menekankan pentingnya kebajikan (virtue), pengendalian diri, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup. Filosofi ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati diperoleh bukan melalui pencapaian materi atau eksternal, melainkan dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan alam, memperbaiki karakter, serta menghadapi setiap kesulitan dengan ketenangan batin dan rasionalitas. 

Dalam konteks pendidikan dan profesionalisme, praktik Stoicisme dapat menjadi panduan yang sangat berharga untuk mencapai kesuksesan, karena mengajarkan disiplin diri, fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, serta ketangguhan dalam menghadapi tekanan dan kegagalan. Filosofi ini mendorong individu untuk tetap tenang dan rasional dalam pengambilan keputusan, menjaga integritas, dan terus berkembang dengan mengedepankan kebajikan sebagai tujuan utama dalam setiap tindakan.

Filosofi Stoik yang dijelaskan oleh Seneca dan Marcus Aurelius menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kekayaan atau status sosial, melainkan pada kebajikan dan sikap batin kita, seperti ketenangan dan penerimaan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali. Hidup ini penuh dengan tantangan, kemalangan, dan kesedihan. 

Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masa-masa sulit dengan bijak dan belajar untuk menerima emosi negatif, seperti ketakutan dan kecemasan, tanpa terguncang. Latihlah diri untuk tetap tegar dan kuat, bahkan dalam menghadapi skenario terburuk, sehingga kita dapat menghadapi setiap situasi dengan tenang dan berani.

Modul Dr. Apollo
Modul Dr. Apollo

fortuna dan virtue memiliki makna yang mendasar terkait kebahagiaan dan etika menurut pandangan Stoikisme (seperti yang diajarkan oleh Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius) serta filsafat Aristotelian. 

Fortuna merujuk pada hal-hal di luar kendali diri. Dalam Stoikisme, hal-hal seperti kekayaan, kematian, penderitaan, dan rasa sakit adalah bagian dari "fortuna" karena semua ini tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh individu. Nasib, baik itu keberuntungan atau kemalangan, datang dari luar dan tidak dapat diatur oleh kita.  Di gambar, dikatakan bahwa "Apa yang tidak tergantung pada dirimu: fortuna", yang menandakan bahwa nasib bukanlah faktor yang harus menjadi fokus utama dalam mencapai kebahagiaan atau kesuksesan. 

Virtue, di sisi lain, merujuk pada hal-hal yang dapat dikendalikan oleh diri kita sendiri, terutama berkaitan dengan karakter, sikap, dan tindakan. Virtue mencakup kualitas-kualitas moral seperti pemahaman, kebijaksanaan, logika, dan kemampuan menilai dengan baik. Di gambar, virtue disebut sebagai "Apa yang tergantung pada dirimu: virtue", yang berarti bahwa kebajikan sepenuhnya berada dalam kendali diri seseorang dan bisa terus dikembangkan. Virtue adalah yang seharusnya dijadikan fokus karena inilah yang membawa kepada kebahagiaan sejati, bukan nasib atau hal-hal eksternal.

Sebuah praktik penting yang ada di dalam filosofi stoicism adalah tentang bagaimana membedakan hal-hal apa saja yang bisa diubah dan hal apa saja yang tidak bisa kita ubah. Dibanding memikir hal-hal yang tidak dapat kita capai, lebih baik kita lebih bersyukur terhadap apa yang sudah kita punya dan kita genggam saat ini.

Mengapa Stoicisme 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun