[caption id="attachment_332755" align="aligncenter" width="528" caption="Aktivitas warga Pasirhuni ditengah keterbatasan infrastruktur yang rusak."][/caption]
CIKADU - Jalan lingkungan yang menghubungkan antara Desa Cikadu dan desa Mekarlaksana, yang dilewati jalur jalan Pasirhuni dusun Karyamukti ini sangat rusak berat. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Cikadu, saat ditemui sabtu siang 5 juli 2014, di salah satu rumah pegawainya.
“Jalan Pasirhuni merupakan jalan lingkungan yang menghubungkan antara Desa Cikadu dan desa Mekarlaksana, yang kondisinya saat ini sangat memprihatikan, padahal sebagian besar penghasilan Desa Cikadu sumbernya dari kedusunan Cilaku dan Karyamukti, yang dilewati jalur jalan Pasirhuni tersebut,” ungkap Jaelani (46), Kepala Desa Cikadu.
Pada setiap minggunya hasil bumi yang dikeluarkan dari jalan tersebut sekitar 10 ton perminggu, yaitu gula merah (aren) ditambah lagi hasil hutan rakyat, dan juga penghasilan petani lainnya seperti singkong, pisang, jagung dan lain sebagainya.
Jalan tersebut diperkirakan hanya sekitar 6 km, yang tembus sampai dusun Karyamukti. Kondisiya saat ini sangat rusak berat, sehingga arus kendaraan yang lewat kesana berpikir 2 kali untuk mengangkut barang hasil pertanian masyarakat. Kondisi jalan yang sangat rusak sehingga membuat hasil pertanian masyarakat dijual dengan harga yang sangat murah. Sehingga tidak membantu perekonomian masyarakat banyak sebagaimana mestinya.
Beliau juga berharap agar pemerintah kabupaten Cianjur dan provinsi Jawa Barat, bahkan segera perbaiki jalan tersebut. Baik melalui APBD kabupaten, APBD provinsi maupun dari APBN.
“Kami sebagai pemerintah Desa Cikadu sangat mengharapkan bantuan, perhatian pemerintah kabupaten Cianjur terutama ataupun provinsi Jawa Barat bisa mengajukan jalan tersebut untuk segera diperbaiki, baik melalui APBD Kabupaten Cianjur ataupun APBD Provinsi Jawa Barat atau kalau bisa sekaligus APBN, demikian harapan kami atas nama masyarakat Desa Cikadu, (Jaelani – Kepala Desa Cikadu (5/7)).” (nrn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H