Mohon tunggu...
Nurohmat
Nurohmat Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Pecinta Literasi dan Pendaki Hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empati, Komunikasi, dan Kolaborasi adalah Kunci

4 Juli 2021   18:17 Diperbarui: 4 Juli 2021   18:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Empati, Komunikasi, dan Kolaborasi adalah Kunci

Oleh : Nurohmat

Dalam hidup bermasyarakat ada tiga hal yang sangat penting untuk diperhatikan, yakni:  empati, komunikasi, dan kolaborasi. Sikap empati dapat menumbuhkan toleransi. Toleransi dapat menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati mewasiatkan kepada anak cucu dan masyarakat Cirebon untuk memiliki sifat welas asih. Den welas asih ing sapa pada, begitulah salah satu  petatah-petitih dari Susuhunan. Sifat welas asih inilah yang kemudian akan memunculkan sikap empati terhadap orang lain yang akan menyokong  harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikutnya adalah komunikasi. Soal komunikasi,  keliru dalam menyampaikan isi pesan dan cara mengkomunikasikannya  dapat merusak suasana hubungan bermasyarakat. Sayangnya, tidak sedikit di antara kita  abai terhadap praktik komunikasi  yang baik. Kerap kita alami maksud hati ingin menyampaikan pesan A, dan disampaikan oleh si komunikator adalah A tetapi pesan yang diterima oleh si komunikan adalah B. Alih-alih komunikator bermaksud baik malah dianggap sesuatu yang buruk oleh si penangkap pesan.

Tentu kita semua mafhum bahwa setiap orang  diberikan kemampuan dasar dalam berkomunikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk menyokong kelangsungan hidup kita sebagai manusia. Seorang penyandang disabilitas sekalipun  pasti memiliki cara berkomunikasi tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas berkomunikasi adalah sesuatu yang melekat dengan kita sebagai manusia terlebih dalam kehidupan  bermasyarakat.  

Terdapat tiga tipe komunikasi yang masyhur dalam telaah ilmu komunikasi, yakni : komunikasi asertif, komunikasi agresif, dan komunikasi pasif. Diantara ketiga tipe komunikasi tersebut yang dianggap terbaik adalah komunikasi asertif. Komunikasi asertif berupaya menyematkan ketegasan pesan kepada komunikan tanpa merendahkan, menyalahkan, atau menyerang kawan bicara. Keterampilan komunikasi seperti ini perlu dilatihkembangkan oleh setiap orang, terlebih dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam bermasyarakat kemampuan komunikasi perlu diimbangi dengan kemampuan kolaborasi. Wujud kolaborasi dapat dilihat dalam peran sertanya sebagai anggota masyarakat, seperti: berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti, mendukung atau terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, menaati norma dan kesepakatan bersama yang ada di masyarakat serta  berupaya semaksimal mungkin  untuk memosisikan diri sebagai warga masyarakat yang baik.

Duweha sifat kang wanti, milikilah sifat yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Aja duwe ati ngunek, janganlah menjadi pendendam jika kita hidup bermasyarakat. Empati, komunikasi, dan kolaborasi adalah kunci dalam hidup bermasyarakat.

Cirebon, 4 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun