Mohon tunggu...
Nurohmat
Nurohmat Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Pecinta Literasi dan Pendaki Hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Refleksi Elaborasi Pemahaman Nilai dan Peran Guru Penggerak

12 November 2020   20:56 Diperbarui: 12 November 2020   21:04 2705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah mempelajari model kompetensi guru & kepala sekolah yang digagas oleh Kemendikbud RI  yang telah melalui  uji publik, menurut saya Kemendikbud menginginkan agar model kompetensi guru yang baru ini dapat berdampak pada  kualitas belajar murid serta adaptif terhadap perkembangan zaman. 

Sebelumnya model kompetensi guru terdiri dari empat kategori, yakni: (1) kompetensi kepribadian; (2) kompetensi professional; (3)komptensi pedagogis; dan (4) kompetensi sosial. Kelemahan model kompetensi guru yang lama diantaranya adalah terdapat tumpang tindih  dalam pengklasifikasian dimensi-dimensi kompetensi guru serta sulit untuk diobservasi dan dikembangkan. 

Selain itu, pada model kompetensi guru yang lama tidak memiliki indicator capaian kompetensi serta tidak berjenjang.  Untuk itu, sepertinya pihak Kemendikbud perlu untuk mengkaji ulang model kompetensi guru melalui penyederhanaan dimensi kompetensi agar kompetensi guru dapat diobservasi dan dikembangkan.

Adapun dimensi kompetensi guru yang baru terdiri dari tiga kategori, diantaranya: (1) Penguasaan pengetahuan profesional; (2) Praktik pembelajaran professional; (3) Pengembangan profesi berkelanjutan. 

Jika saya dapat memerankan peran saya sebagai guru penggerak, harapannya adalah dapat berdampak terhadap kualitas pembelajaran peserta didik sehingga dapat menggerakkan peserta didik untuk berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik dan terwujudnya profil pelajar Pancasila. Tentunya sebagai guru penggerak perlu terus meningkatkan kompetensinya dalam hal penguasaan pengetahuan professional, praktik pembelajaran, dan pengembangan profesi berkelanjutan.  

Seorang guru penggerak harus  memiliki kemampuan dalam menganalisis struktur dan alur  pengetahuan pembelajaran; mampu menjabarkan tahap penguasaan kompetensi murid; mampu menetapkan tujuan belajar sesuai kurikulum, perkembangan murid, dan profil pelajar Indonesia; mampu  mengembangkan lingkungan kelas yang nyaman dan aman bagi murid untuk belajar; mampu mendesain, memandu  dan merefleksikan proses belajar mengajar yang efektif; mampu melakukan asesmen, meyediakan umpan balik dan laporan belajar; piawai dalam melibatkan orang tua murid dan komunitas dalam proses belajar; mampu menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri; mampu menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berprilaku sesuai kode etik; mampu menunjukkan praktik dan kebiasaan bekerja yang berorientasi pada anak; mampu melakukan kolaborasi dan pengembangan bersama; mampu mengembangkan karier melalui partisipasi aktif dalam organisasi profesi guru.

Kekuatan yang saya miliki sepanjang mendalami modul 1.2 adalah saya sebagai guru senantiasa mengembangkan nilai-nilai kemandirian dan curiosity (rasa ingin tahu) sebagai modal awal untuk inovatif, serta melakukan refleksi kritis atas informasi baru yang saya dapatkan.  Kekuatan rasa ingin tahu saya (curiosity) terhadap sesuatu yang baru merupakan modal berharga untuk mencari dan mendesain model pembelajaran serta merefleksikan pembelajaran yang tepat bagi peserta didik dalam konteks kekinian sehingga peserta didik merasakan ada kaitan dan kedekatan antara dunia keseharian dengan konteks pembelajaran di kelas.

Pengalaman belajar bermakna yang pernah saya berikan kepada peserta didik adalah pemanfaatan aplikasi pada smartphone (gaussmeter) sebagai sensor keberadaan medan magnet pada kawat berarus listrik. Hal ini sengaja dilakukan karena di era sekarang,  penggunaan smartphone begitu massif. Untuk itu, saya mencoba untuk memanfaatkan smartphone sebagai detector/sensor keberadaan medan magnet dalam salah satu pembelajaran fisika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun