Kemendikbud RI melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan telah menerbitkan buku panduan pembelajaran jarak jauh sebagai respon antisipasi penyebaran covid-19 dengan semangat merdeka belajar.Â
Buku panduan tersebut ditujukan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, tentunya kegiatan belajar mengajar di saat pandemik berbeda dengan kegiatan belajar mengajar di masa normal.
Pada saat pandemik  saat ini, guru tidak terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum bagi peserta didik. Untuk itu, guru perlu secara mandiri atau berkolaborasi dengan rekan sejawat mereview kurikulum yang ada, untuk kemudian hasilnya dapat diterapkan dalam KBM di masa pandemik ini, tentu dengan mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar dari rumah.Â
Artinya, seorang guru tidak serta merta memberikan tugas pembelajaran belajar dari rumah kepada siswa seperti halnya dalam situasi normal, karena fasilitas belajar di rumah masing-masing siswa tidaklah sama dengan fasilitas belajar yang ada di sekolah.Â
Misalnya, dalam situasi normal, Â pembelajaran IPA Â yang dilaksanakan di sekolah dapat memanfaatkan fasilitas laboratorium sekolah dengan segenap peralatan dan bahan-bahan yang ada. Namun, di saat pembelajaran jarak jauh, alat dan bahan yang digunakan semestinya alat dan bahan yang mudah didapatkan dari rumah.
Dalam pembelajaran jarak jauh, tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran tetap melekat. Pembelajaran Jarak Jauh dapat disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran yang ada. Sebenarnya pembelajaran jarak jauh, tidak harus melulu menggunakan smartphone/komputer atau jaringan internet.Â
Bilamana kesiapan dan kondisi yang tidak memungkinkan pada diri guru /siswa kita dapat menggunakan alternatif yang lain, seperti media cetak/lks/modul/buku paket tentu dengan disertai petunjuk dan pengarahan atau tutorial dari guru baik tertulis atau audio.Â
Jadi, sebelum guru menyusun pembelajaran jarak jauh, guru harus mempertimbangkan tentang apa yang hendak diajarkan, siapa yang diajar, kemampuan pribadi guru sendiri, dan sumber daya yang tersedia.Â
Untuk kemudian guru dapat memilih moda pembelajaran jarak jauh yang paling mungkin dilakukan setelah mempertimbangkan hal-hal di atas, apakah moda daring (tersambung jaringan internet), luring (luar jaringan, seperti : modul, lks, atau buku paket), atau kombinasi keduanya.
Jadi, bagi guru-guru yang mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh secara daring, dapat memanfaatkan pembelajaran jarak jauh secara luring dengan memanfaatkan modul, buku paket, atau lks yang disertai petunjuk dan tutorial dari guru yang bersangkutan. I
ngat, teknologi hanyalah alat, komitmen, kreativitas, dan kepedulian gurulah yang akan memberikan kesan yang mendalam bagi siswa selama pembelajaran jarak jauh ini.