Pembelajaran daring telah dilaksankan selama hampir dua tahun ini, sejak menyebarnya wabah covid-19 di Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh Sekolah maupun Guru untuk beradaptasi dengan kegiatan yang serba online ini. Bagi masyarkat Kota, beraktivitas secara online mungkin saja bukan tantangan yang cukup berat. Berbeda dengan masyarakat desa yang harus menyeseuikan lebih keras karena bukan hanya jaringan seluler yang tidak memadai. Tetapi juga media (smartphone/laptop) belum rata memilikinya. Sehingga, pembelajaran daring menjadi tantangan yang luar biasa baik bagi Guru maupun orang tua sebagai pendamping.
Seperti yang dialami oleh Guru di salah satu SMP di Garut, menyebutkan bahwa ketika pembelajaran berlangsung tidak sedikit siswa berhalangan hadir karena berbagai alasan. Ada yang tidak memiliki kuota, smartphone pribadi, bahkan hingga alasan membantu orangtuanya bekerja.
"Tidak sedikit siswa yang tidak ikut hadir dalam pembelajaran. Alasannya macam-macam, ada yang tidak punya kuota, Hpnya berbagi dengan orang tua, atau bahkan ikut bekerja dengan orang tua" Ujar salah satu Guru.
Dengan adanya KKNT UPI yang dilaksanakan secara daring, harapannya dapat membantu proses KBM Daring berjalan lebih baik lagi. Setelah satu mingu berjalan, mahasiswa UPI melaksanakan KKN telah membantu persiapan KBM Daring tahun ajaran 2021/2022. Peserta KKN UPI berupaya membantu membuat media pembelajaran yang interaktif dan dapat dikases melalui Smartphone. Dengan begitu harapannya, siswa akan semakin bersemangat untuk bersekolah meskipun dalam jaringan.
Media Pembelajaran yang dibuat berupa permainan edukasi, yang dapat di akses melalui Smarthpone-nya. Permainan ini sangat hemat kuota dan mudah untuk dipelajari. Sehingga siswa tidak akan merasa bosan serta dapat belajar dimana saja dengan keadaan seminimal mungkin dirumahnya.
Pembelajaran daring telah dilaksankan selama hampir dua tahun ini, sejak menyebarnya wabah covid-19 di Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh Sekolah maupun Guru untuk beradaptasi dengan kegiatan yang serba online ini. Bagi masyarkat Kota, beraktivitas secara online mungkin saja bukan tantangan yang cukup berat. Berbeda dengan masyarakat desa yang harus menyeseuikan lebih keras karena bukan hanya jaringan seluler yang tidak memadai. Tetapi juga media (smartphone/laptop) belum rata memilikinya. Sehingga, pembelajaran daring menjadi tantangan yang luar biasa baik bagi Guru maupun orang tua sebagai pendamping.
Seperti yang dialami oleh Guru di salah satu SMP di Garut, menyebutkan bahwa ketika pembelajaran berlangsung tidak sedikit siswa berhalangan hadir karena berbagai alasan. Ada yang tidak memiliki kuota, smartphone pribadi, bahkan hingga alasan membantu orangtuanya bekerja.
"Tidak sedikit siswa yang tidak ikut hadir dalam pembelajaran. Alasannya macam-macam, ada yang tidak punya kuota, Hpnya berbagi dengan orang tua, atau bahkan ikut bekerja dengan orang tua" Ujar salah satu Guru.
Dengan adanya KKNT UPI yang dilaksanakan secara daring, harapannya dapat membantu proses KBM Daring berjalan lebih baik lagi. Setelah satu mingu berjalan, mahasiswa UPI melaksanakan KKN telah membantu persiapan KBM Daring tahun ajaran 2021/2022. Peserta KKN UPI berupaya membantu membuat media pembelajaran yang interaktif dan dapat dikases melalui Smartphone. Dengan begitu harapannya, siswa akan semakin bersemangat untuk bersekolah meskipun dalam jaringan.
Media Pembelajaran yang dibuat berupa permainan edukasi, yang dapat di akses melalui Smarthpone-nya. Permainan ini sangat hemat kuota dan mudah untuk dipelajari. Sehingga siswa tidak akan merasa bosan serta dapat belajar dimana saja dengan keadaan seminimal mungkin dirumahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H