Pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indoneaia
Teknologi informasi disingkat dengan IT (information technology. Istilah tersebut mengacu pada satu makna, yaitu hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, termasuk pendidikan bahasa dan sastra Indonesia menuai respons yang sangat positif. Penggunaan teknologi ini dalam menunjang pembelajaran bahasa  dan sastra merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, melainkan juga yang lebih penting yaitu untuk meningkatkan penguasaan guru dan siswa ataupun mahasiswa terhadap teknologi ini sebagai bekal hidup mereka di era teknologi yang terus berubah dan berkembang seperti sekarang ini.
Berdasarkan hasil kajian tentang pemanfaatan teknologi menunjukkan bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif dalam menunjang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Untuk itu, sudah saatnya pendidikan formal dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi yang ada di tanah berperan aktif menggunakan teknologi informasi tersebut dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Sebagaimana pembelajaran bahasa dan sastra mempunyai empat ketrampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pada keterampilam menyimak dan/atau membaca pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran bahasa dan sastra dapat melalui:
- Penggunaan media teknologi LCD
- Dengan menggunakan alat bantu ini, siswa diberikan visualisasi berbagai pertunjukkan, contohnya dalam pembelajaran sastra adalah musikalisasi puisi atau pembacaan puisi serta prosa untuk disimak oleh siswa. Dengan cara tersebut siswa akan lebih mengenal secara langsung tampilan musikalisasi puisi ataupun prosa. Contoh lain dalam pembelajaran bahasa adalah siswa diperlihatkan contoh pidato yang baik dan benar melalui alat bantu LCD. Dari tayangan itu, siswa dapat menyimak dan memperhatikan cara berpidato yang baik yang berdasarkan  unsur- unsur, gaya kebahasaan, dan juga sikap dalam berpidato.
- Penggunaan media teknologi Tape RecorderÂ
- Dengan menggunakan alat bantu ini, siswa dapat diperdengarkan contoh dari salah satu dongeng nusantara. Lalu, siswa diberi tugas untuk mencatat dan/atau menulis unsur-unsur intrinsik maupun ekstrinsik, sert mencari pesan moral yang ada dalam dongeng tersebut.
Pada keterampilam menulis pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran bahasa dan sastra dapat melalui:
- Pengelolaan Blog
- Blog merupakan wadah atau sarana publikasi sederhana naskah-naskah yang ditata berdasarkan urutan waktu seperti layaknya sebuah jurnal atau catatan harian.. Sistem ini umumnya dipakai sebagai media seseorang menciptakan, memberikan informasi, dan berkomunikasi antar sesama di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Seseorang dapat dengan cepat mengunggah pemikirannya sendiri dan berinteraksi dengan orang lain secara gratis. Dengan adanya Blog ini, diharapkan anak-anak dapat mengaktualisasikan karya mereka dalam bentuk tulisan yang dapat berupa artikel, essay, karangan fiksi, atau karya-karya tulis lain yang nantinya dapat dinikmati oleh pembaca lainnya.
- Penggunaan Email
- Dengan menggunakan media Email atau surat elektronik email guru dapat memanfaatkan media tersebut untuk mendiskusikan materi-materi yang telah disampaikan pada saat pembelajaran di ruang kelas. Hal ini memberi kesempatan kepada para siswa yang ingin lebih memahami materi yang telah disampaikan lebih jauh. Penggunaan Email dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk mentransfer materi oleh sebab waktu yang terbatas di dalam kelas. Di samping itu, media ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendiskusikan materi karena guru dapat memberikan penjelasan secara panjang lebar melalui media ini.
- Penggunaan Media Jejaring Sosial (Facebook dan Twitter)
- Guru juga bisa membagikan atau menyebarluaskan akun jejaring sosialnya kepada para murid. Hal ini bertujuan agar guru yang bersangkutan bisa selalu memberikan info yang up to date kepada para muridnya melalui akun jejaring sosial. Dengan memalui media tersebut peserta didik pun dapat langsung memberi tanggapan-tanggapan di kolom komentar sebagai umpan balik.
- Penggunaa Ruang Publik Kompasiana
Di tahun pertama kehadirannya, Kompasiana dibangun sebagai blog jejaring internal untuk jurnalis dan karyawan Kompas Gramedia. Memasuki tahun 2009, media ini bertransformasi menjadi platform blog untuk semua orang. Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat, ide, maupun gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk artikel, foto, video, dan juga komentar yang dibuat dan ditayangkan langsung oleh pengguna internet yang telah memiliki akun kompasiana. Orang yang telah aktif dalam blog kompasiana kita dapat menyebutnya Kompasianer.
Pada keterampilam berbicara pemanfaatan dan pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran bahasa dan sastra dapat melalui:
- Podcast adalah salah satu media komunikasi yang bisa dimanfaatkan bukan saja untuk berkomunikasi dengan orang lain tapi juga saling berbagi informasi yang menarik dan penting. Meskipun kerap kali disebut mirip dengan radio, namun bisa dibilang podcast lebih praktis daripada radio. karena podcast lahir pada generasi digital yang serba cepat dan mudah untuk diakses. Media Podcast sebagai altertnatif pembelajaran jarak jauh bisa menjadi pendukung materi belajar sehingga penyampaian materi lebih kreatif, unik, serta menarik terlebih fleksibilitas pendengar kapan mood unttuk mendengarkan materi-materi yang telah diunggah oleh pendidik.
- YoutubeÂ
- Dalam konteks pembelajaran, Youtube dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media ajar untuk menyebarkan materi berupa video. Adanya platform berbagi video, memungkinkan siswa secara mandiri mencari dan membagikan informasi berupa pengetahuan dan praktek yang lebih menarik. Dengan menggunakan media Youtube, siswa akan lebih banyak belajar bagaimana berbicara dengan benar serta dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang mencakup pengucapan, tata bahasa, pilihan kata, pemahaman, dan organisasi ide. Berdasarkan uraian tersebut, pemanfaatan media sosial Youtube dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan sinergi baru dalam aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi serta timbullah kreativitas dalam diri mereka dalam menuangkan ide-ide yang baru.
Dalam kesimpulan, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat, peran guru tetap sangat penting dalam membimbing dan mendukung siswa dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran mereka, mengarahkan siswa untuk menggunakan sumber daya dengan bijak, serta memberikan umpan balik. Dalam lingkungan pembelajaran yang ideal, teknologi dan peran guru saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal. Teknologi telah membantu siswa memperluas horison belajar mereka dalam bahasa. Namun, penting untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan bijak dan ditempatkan dalam konteks pembelajaran yang tepat. Dengan menggabungkan teknologi dengan pendekatan pengajaran yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran bahasa yang lebih menarik, interaktif, dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H