Mohon tunggu...
Nur Nisrina
Nur Nisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Psychology student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Emosi dan Kognisi

5 Agustus 2022   08:36 Diperbarui: 5 Agustus 2022   08:42 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Emosi yang ada pada individu terkadang dapat mempengaruhi kognisinya. Menurut Ellis  dan  Hunt (1993), penelitian tentang ini dikenal dengan sebutan kognisi "panas" yang mengukur  pengaruh  emosi  terhadap  kognisi dan memori. Emosi memengaruhi memori pada dua hal, yaitu kesesuaian  dengan  suasana  hati  (moodcongruent) dan ketergantungan pada kondisi suasana hati (mood-state dependent) (Ellis & Hunt dalam Matlin, 1998). Emosi juga berpengaruh terhadap ketergantungan pada kondisi suasana hati (mood-state dependent). Ketergantungan pada suasana hati, akan menunjukkan bahwa materi atau informasi yang didapatkan di saat suasana hati tertentu, akan mudah untuk diingat kembali pada saat emosi itu pula (emosi yang sama saat menerima materi). Jika penyampaian informasi terjadi kecocokkan dengan suasana hati, maka saat mengingat informasi tersebut memori kita akan bekerja dengan lebih baik. Menurut Matlin (1998), ketergantungan dengan suasana hati adalah kekhususan penyandian, maka kemampuan dalam mengingat informasi (recall) juga menjadi lebih baik jika konteks pengambilan kembali informasi (retrival) sama dengan isi penyandian.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Eich dan Metcalfe (1989) tentang bagaimana pengaruh kesamaan suasana hati saat mengingat dan mendapatkan informasi, diperoleh hasil yang serupa bahwa kemampuan untuk melakukan pengingatan kembali akan lebih tinggi kalau saat menerima dan mengingat informasi suasana hati berada pada kondisi yang sama. 

Terdapat suatu penelitian mengenai bagaimana kondisi memori karena suasana hati. Untuk mengetahuinya, maka dapat dilakukan secara eksperimental dengan memunculkan suasana hati dan juga bisa dengan mengukur suasana hati. Mengukur suasana hati dapat dilakukan secara alamiah. Pengukuran secara alamiah ini misalnya, dengan mengukur bagaimana suasana hati ketika cuaca panas dan atau saat mendung, ketika perasaan merasa senang atau sedih, dan lain sebagainya. Suasana hati secara eksperimantal dapat dimanipulasi dengsn 5 cara (GerradsHesse, et.all, 1994). Pertama, secara bebas membangkitkan mental kondisi emosi. 

Maksudnya, stimulus yang memunculkan keadaan emosi yang dituju akan diaktifkan secara mental oleh subjek sendiri. Contoh, subjek berada pada kondisi tidak sadar karena dihipnotis diminta mengingat kembali hal-hal apa saja yang membuatnya menjadi semangat. Kedua, secara terpandu dapat menggugah mental terkait kondisi emosi. Ketiga, memberi rangsangan yang bisa membangkitkan emosi seperti musik, film ataupun cerita kepada subjek, tetapi subjek tidak disuruh menjabarkan emosi tertentu. Keempat, pemaparan subjek pada situasi dimana situasi saat itu mengaktifkan kebutuhan tertentu seperti kebutuhan berprestasi. Kelima, memunculkan kondisi fisiologis dimana berhubungan dengan emosi tertentu yang pada akhirnya kondisi fisiologis ini memunculkan suatu keadaan emosi tertentu. Contohnya, saat orang sedang sedih dan jika diminta untuk tersenyum maka bisa jadi suasana hatinya akan berubah tidak sedih lagi.

Sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu itulah pengertian awal kognisi, kemudian berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir. 

Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. 

Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam  diantaranya adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain. Gejala kognisi meliputi pengamatan aktivitas yang dilakukan seseorang yang cerdas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya agar mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. 

Selanjutnya adalah tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan. 

Tanggapan di sini maksudnya ialah tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan, tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan, serta tanggapan masa kini atau tanggapan representative. Selanjutnya ialah ingatan atau proses dari mengingat, menyimpan suatu informasi, mempertahankan, dan memanggil kembali informasi tersebut. Kemudian fantasi yang dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam imajinasi melampaui dunia nyata. Kemudian, berpikir yang merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses. Terakhir, adalah intuisi atau istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun