Anak Bangsa
Getar-getir yang dirasakan guru, siswa, dan masyarakat akan adanya regrouping sangatlah memprihatinkan. Isu akan menjadi sebuah problematika jika sudah terjadi. Bagaimana menyikapi akan isu tersebut marilah tetap aktif danlam pergerakan pendidikan dalam meningkatkan kuantitas supaya jumlah siswa semakin meningkat dan bagaimana pula cara meningkatkan kualitas anak bangsa tersebut. Hal yang miris ketika sekolah semegah itu akan di regroup, bagaimana tindakan masyarakat akan pergerakannya? Bagaimana motifasi warga masyarakat untuk mempertahankannya? hal yang paling besar adalah usaha Kepala Sekolah yang sudah memajukan sistem pembangunan atau perbaikan sekolah menjadi sekolah yang sehat nan asri, ini terbukti pada tahun 2015 mendapat juara tiga tingkat kawedanan.
Kita tidak akan pesimis akan kualitas dan kuantitas yang ada, tetap optimis dan jangan terlarut akan isu yang ada. Teyakinan ada ikhtiar kita bangun bersama sampai bagaimana kita mendapat posisi aman tersebut. Di luar sana banyak orang yang optimis akan kualitas mereka walau memiliki kuantitas sedikit pula. Namun, jangan saling merendahkan atau merasa tinggi karena telah mendapatkan kejuaraan bahkan mempunyai saudara yang akan mempertahankannya.
Tetap berkarya akan pengabdian kepada negara, bukankah Allah Swt telah menjajikan didalam firmannya: “Adakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan saja setelah mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami ( Allah) telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta.” (Al-Ankabut: 2 – 3)
Dengan dasar ayat diatas maka kita tidak sadar bahwa ujian Allah Swt itu tidak melebihi dengan kemampuan hambanya. Pasrah dan tawakan ujung tombak yang terakhir setelah ikhtiyar berjalan. Jangan panik, jangan terpengaruh akan banyaknya isu yang ada diluar sana. Dengarlah isu yang ada dengan baik dan dengan senyum dan dengan aksi positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H