Mohon tunggu...
Nur Nadzia
Nur Nadzia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah melukis dan menghabiskan waktu sendirian. saya setengah introvret dan setengahnya lagi ekstrovret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dalam Prespektif Islam dan Syi'ah

19 Desember 2021   15:15 Diperbarui: 19 Desember 2021   15:40 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sesuai dengan firman Allah yang salah satunya di surah Al-Ahzab ayat 35 "Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."

Selain itu, perempuan memiliki kedudukan yang istimewa dan spesial. Dikarenakan perjuangannya sebagai seorang ibu yang telah mengandung selama 9 tahun serta perjuangannya dalam melahirkan sosok penerus di muka bumi ini. Sesuai dengan hadis nabi yang mana ibu disebut 3x dalam urutan untuk menghormatinya baru setelah itu ayah.

Kedudukan Perempuan dalam prespektif syi'ah

Meskipun dalam islam sendiri, perempuan memiliki kedudukan yang sama terhadap kaum laki-laki, terdapat suatu Aliran teologi yang masih belum menerapkan kesetaraan gender terhadap kaum perempuan. Mereka menempatkan posisi perempuan dibawah laki-laki. Aliran tersebut adalah Syi'ah. 

Salah satunya dengan menghalalkan nikah mut'ah atau yang sering didengar kita yakni nikah kontrak. Menikah dalam kurun waktu tertentu saja, setelah itu tidak ada hubungan apa-apa.

Syi'ah menganggap bahwa kaum perempuan memiliki iman yang kurang. Fatwa tersebut diperkuat dengan kutipan dari salah satu kitab yakni Nahju al-Balaghah. "Sesungguhnya perempuan memiliki kekurangan-kekurangan dalam hal keimanan, nasib, dan akalnya. 

Dalam hal keimanan adalah berdiam dirinya mereka dari mendirikan salat dan saum karena menstruasi..., jagalah diri kalian dari keburukan perempuan dan berhati-hatilah terhadapnya. Jangan turuti mereka dalam perkara yang ma'ruf hingga mereka tidak tenggelam dalam perkara munkar." 

Dari kitab tersebut syi'ah mengakui bahwa kurangnya iman kaum perempuan disebabkan oleh menstruasi yang mana bisa menghambat kaum perempuan untuk mendapatkan derajat yang tinggi seperti kaum laki-laki.

Tidak hanya dalam masalah iman, syi'ah juga membatasi hak-hak perempuan dalam bidang Pendidikan, dalam bidang Muamalah seperti hak waris, hak nafkah dari suami dan masih banyak lagi prespektif syi'ah terhadap perempuan yang dianggapnya rendah. Kesesatan pada Aliran Syi'ah memang telah diakui oleh beberapa ulama' pada zamannya. 

Maka dari itu banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari prespektif syi'ah pada perempuan dan dapat kita jadikan sebagai mele katas hak -- hak para perempuan di masa sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun