Mohon tunggu...
Nur Mutiani
Nur Mutiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profil Al-Tifasyi

5 Desember 2023   10:01 Diperbarui: 5 Desember 2023   10:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PROFIL Al-TIFASYI

 

Nur mutiani 

NIM :2220203886208011

Email : nurmutyanirauf@gmail.com

Institute Agama Islam Negeri Parepare

Fakultas Tarbiyah

Prodi Pendidikan Agama Islam

 

Abstract

Al-Tifasyi, a leading Arab-Islamic scientist of his century, became a role model for his fellow scientists and subsequent generations. Born in the village of Tifasy, near the town of Qafshah west of Tunis in 580 AH / 1184 AD, he mastered various scientific disciplines, with a special emphasis on geology. His full name is Syihabuddin Abul Abbas Ahmad bin Yusuf bin Ahmad bin Abu Bakr bin Hamdun. His family was prominent, with his grandfather being an official in the Al Muwahhidin dynasty and his father a judge and jeweler. Spending his childhood in Tunisia, Al-Tifasyi then migrated to Cairo, Damascus and Qafsah to deepen his knowledge, especially in the field of rocks and jewelry. After becoming skilled in the profession, he returned to Qafshah, but was later overthrown from his position as judge by a prince who disliked him, pushing him back to Cairo, where he remained until his death in 651 AH / 1253 AD. His main work, "Azhar Al -Aftar fi Lawahir Al-Ahjar," which was completed in 1242, discusses 25 types of precious stones in depth. This work was recognized as an influential European encyclopedia of precious stones, translated into several European languages, and became the basis for modern mining science. Al-Tifasyi also led the use of scientific methods in mineralogy, being the first to write about mineralogy and test the purity of metals by burning. Some of his important works include articles on geology, mineralogy, medicine, astronomy, geography, and literature. With his extensive scientific heritage, Al-Tifasyi played an important role in the development of the sciences of geology and mineralogy and made significant contributions to the modern understanding of precious rocks and minerals.

 

Abstrak

Al-Tifasyi, seorang ilmuwan Arab-Islam terkemuka pada abadnya, menjadi panutan bagi ilmuwan sejawatnya dan generasi berikutnya. Dilahirkan di Desa Tifasy, dekat kota Qafshah di sebelah barat Tunis pada tahun 580 H / 1184 M, ia menguasai berbagai disiplin ilmu, dengan penekanan khusus pada geologi. Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abul Abbas Ahmad bin Yusuf bin Ahmad bin Abu Bakr bin Hamdun. Keluarganya terpandang, dengan kakeknya yang merupakan pejabat di dinasti Al Muwahhidin dan ayahnya seorang hakim serta pengrajin perhiasan. Menghabiskan masa kecilnya di Tunisia, Al-Tifasyi kemudian merantau ke Kairo, Damaskus, dan Qafsah untuk memperdalam ilmunya, terutama di bidang batuan dan perhiasan. Setelah menjadi ahli dalam profesi tersebut, ia kembali ke Qafshah, namun kemudian dijatuhkan dari jabatannya sebagai hakim oleh pangeran yang tidak menyukainya, mendorongnya kembali ke Kairo, di mana ia menetap hingga meninggal pada tahun 651 H / 1253 M. Karya utamanya, "Azhar Al-Aftar fi Lawahir Al-Ahjar," yang selesai ditulis pada tahun 1242, membahas 25 jenis batu mulia secara mendalam. Karya ini diakui sebagai ensiklopedia batu mulia yang berpengaruh di Eropa, diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa Eropa, dan menjadi landasan bagi ilmu pertambangan modern. Al-Tifasyi juga memimpin penggunaan metode ilmiah dalam mineralogi, menjadi orang pertama yang menulis tentang mineralogi dan menguji kemurnian logam dengan metode pembakaran. Beberapa karya pentingnya mencakup artikel tentang geologi, mineralogi, kedokteran, astronomi, geografi, dan sastra. Dengan warisan ilmiahnya yang luas, Al-Tifasyi memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu geologi dan mineralogi serta memberikan kontribusi yang signifikan untuk pemahaman modern tentang batuan mulia dan mineral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun