Mohon tunggu...
Nur Mustaina
Nur Mustaina Mohon Tunggu... Lainnya - Agronomy and Horticulture IPB University

Write one important point (new think) every day until your body and life are destined to be separated

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Matinya Ibu Rumi

19 Desember 2021   22:47 Diperbarui: 19 Desember 2021   22:53 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ujung pagi
Ibu Rumi teriak disesaki doa
demi bumi kembali menerima bait surga

Tapi Tuhan
kuasa menarik segala takdir

Ibu Rumi pergi
tinggallah anak tanpa kasih

Tumbuh menggenang
menyiram subur cerita kemarin
tentang Ibu Rumi,
dan nyawanya untuk bait surga.

Gowa, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun