Mohon tunggu...
NURMULIA MELATI
NURMULIA MELATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hentikan Kekerasan, Ciptakan Kedamaian: Kesetaraan Gender untuk Dunia yang Lebih Baik dan Peran Mahasiswa

5 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama bertahun-tahun, kesetaraan gender telah diakui sebagai hak asasi manusia yang paling penting dan merupakan bagian penting dari proses pembangunan dan perdamaian yang berkelanjutan. Dengan mendorong persamaan hak dan kesempatan bagi individu dari segala jenis kelamin, masyarakat dapat menumbuhkan rasa hormat, pemahaman, dan inklusi. 

Kekerasan berbasis gender merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan atas dasar identitas gender dan orientasi seksual. Kekerasan berbasis gender juga mencakup setiap perilaku membahayakan yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual, atau mental, serta ancaman melakukan tindakan membahayakan, pemaksaan, atau perilaku lain yang membatasi kebebasan seseorang.

Kekerasan gender tidak hanya menimbulkan penderitaan mendalam bagi seorang individu, namun juga berakibat buruk terhadap masyarakat secara keseluruhan, layaknya sebuah batu besar yang menggores jantung komunitas. Kesetaraan gender berfungsi sebagai pilar fundamental perdamaian yang mengedepankan rasa hormat dan pengertian antar individu. 

Dengan memberdayakan perempuan dan menghilangkan peran gender tradisional, kesetaraan gender menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil sebab setiap individu dapat berkembang. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa masyarakat dengan kesetaraan gender yang lebih baik memiliki tingkat kekerasan dan konflik yang lebih rendah. 

Selain mendorong perdamaian, kesetaraan gender juga membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Sudah saatnya menghentikan kekerasan dan menciptakan perdamaian dengan menjadikan kesetaraan gender sebagai pendorong utama perubahan positif. Ketika perempuan diberi kesempatan yang sama dalam dunia kerja, hal ini akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Mahasiswa merupakan agen perubahan dan mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengubah paradigma dan mendorong perubahan sosial. Dengan status mereka sebagai generasi muda yang berpikiran terbuka, mereka dapat memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan gender. 

Selain itu, meningkatkan kesadaran akan permasalahan ini, bersuara mendukung keadilan, dan mengambil bagian dalam tindakan praktis, mahasiswa dapat berkontribusi pada dunia yang lebih baik untuk semua orang. Beberapa contoh aksi nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiwa diantaranya, dapat berpartisipasi dalam seminar, lokakarya dan diskusi tentang kesetaraan gender di kampus maupun di masyarakat. 

Mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam protes dan inisiatif untuk memerangi kekerasan yang ditujukan terhadap perempuan dan anak perempuan. Selain itu, mereka dapat berpartisipasi pula dalam organisasi yang mempromosikan hak-hak perempuan dan anak perempuan, serta dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan konsep kesetaraan gender dan mendorong orang lain untuk berpartisipasi.

Dalam mewujudkan kesetaraan gender, peran mahasiswa tidak hanya penting, tetapi juga vital, dan semangat serta langkah nyata yang diambil mencerminkan dedikasi mereka terhadap perubahan positif di masyarakat. Dengan menunjukkan komitmen mereka melalui tindakan nyata, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka dan bekerja sama membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

           


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun