Mohon tunggu...
Nurminda Andini
Nurminda Andini Mohon Tunggu... -

aku suka fotografi, puisi, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah titik

14 Februari 2012   13:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik titik

Berbaris merintik

Seperti bintik

Yang mendelik

milik

Satu mata mengedip

Berharap koinnya melentik

Yang kemudian mendesis

Melahap mata koin

Semua menjerit

Bahkan ketika iblis terkikik

Mereka masih berbisik

Rayuan nafsu timbal balik

Seperti hidup hanya sebuah titik

Yang tertarik

Dalam setiap kelinting

Rokok yang kau sulut mati

Dan kau masih bisa mendengar ringkik

Iblis yang terkikik

Dari hidup yang hanya setitik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun