Mohon tunggu...
Nurmila Milla
Nurmila Milla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kreasi muda dalam meningkatkan pencapaian

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kunjungan ke Museum Wayang Kota Tua Jakarta

20 Desember 2023   07:50 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:12 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Wayang akan menggelar pertunjukan Wayang terakhir kali pada tahun 2023 pada Sabtu, 24 September. Pasalnya, museum wayang sedang direnovasi. Ratusan mahasiswa Universitas Pamulang dan Universitas Tarumanegara turut serta dalam acara tersebut.

Pembukaan acara diawali dengan pemaparan oleh Sanggar Redi Waluyo dan sambutan oleh M.Hum, Presiden pengelola Museum Wayang yaitu Bapak Suwandi dan Bapak Suyatno. selaku dosen mewakili Fakultas Sastra Universitas Pamulang. Pertunjukan wayang kali ini tentang Gatot Kaca Wisuda atau Winisuda. Kisah ini menceritakan asal usul Gatot Kacaand hingga menjadi raja di kerajaan Pringgondan. Cerita ini bermula dari pertemuan Arimbi dengan Sena di hutan saat Sena sedang membangun kerajaan Artapur. Kemudian kesukaan Arimindi terhadap Sena menjadi jelas. Namun Sena menolak karena Arimbi adalah seorang raksha. Dewi Kunti melihat sikap Senan terhadap Arimbi, merasa iba karena Arimbi walaupun raksasa, namun kelakuannya sangat baik. Maka Dewi Kunti berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk mengubah wujud gagah Arimbiandi menjadi wanita yang sangat cantik, agar Sena jatuh cinta padanya.

Demikian petikan cerita kental Gatot Kaca Winisuda yang diadakan di Museum Wayang. Kisah wayang Gatot Kaca mempunyai nilai-nilai yang dapat dipetik dan dijadikan pedoman dalam hidup. Kisah ini mengajarkan kita untuk membela nilai-nilai kemanusiaan, membela drama, dan melepaskan amarah. Selain itu kisah ini mengajarkan kita untuk mengutamakan pendidikan, giat belajar dan menyongsong masa depan agar kita mampu mengatasi tantangan hidup dan masa depan. Gatot Kacaand#039; Sikap ini dapat kita petik dari keberaniannya menghadapi musuh tanpa harus sombong terhadap kecerdasannya, kemandiriannya dan juga tekadnya dalam segala hal. Selain itu, pertunjukan wayang ini memberikan kita generasi muda visi untuk melestarikan budaya yang pernah diklaim oleh negara lain ini. Maka cerita-cerita wayang yang lain sebaiknya kita sebarkan agar generasi muda penerus bangsa tidak terpengaruh oleh budaya asing.

Sumber: data pribadi dari kota tua
Sumber: data pribadi dari kota tua

Namun hubungan mereka ditentang oleh Arimba, Arimbi Senaand#039; kakak laki-laki yang membunuh ayahnya. Peperangan pun terjadi, yang mengakibatkan kemenangan Arimbiandi dan penyerahan takhta kepadanya. Belakangan, Sena dan Arimbi menikah dan dikaruniai seorang anak bernama Gatot Kaca. Para dewa telah mengasuh Gatot Kaca sejak kecil. Ia memiliki kecerdasan dan sangat ahli dalam seni bela diri. Oleh karena itu ia diangkat menjadi raja Pringgondan. Kaurawa dan pamannya mendengar hal itu, mereka menyetujuinya kecuali Kurawa. Melalui pengaruhnya, Brojodept, salah satu paman Gatot Kacaand#039, awalnya setuju dengan pemberontak tersebut. Maka terjadilah pertempuran antara dua kubu yaitu kubu Brojodept yang dibantu oleh Kurawat dan Gatot Kaca yang dibantu oleh Pandawa. Wajar saja Gatot Kaca memenangkan pertarungan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun