Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?
Jawaban saya :
Sebagai Kepala Sekolah baru, saya akan menjelaskan prosedur pemesanan buku sudah melalui langkah-langkah yang sistematis yaitu :
- Mengumpulkan informasi dan data relevan dari Wakasek Kurikulum mengenai prosedur pemesanan buku-buku yang biasanya dilakukan di sekolah termasuk informasi mengenai penerbit yang sebelumnya.
- Berdiskusi dengan wakasek kurikulum, guru-guru, atau jika memungkinkan bersama orang tua murid untuk mendapatkan masukan terkait buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan murid dan berdasarkan kurikulum yang berlaku.
- Menimbang alternatif solusi dengan mempertimbangkan kualitas buku, harga, reputasi penerbit, dan dampaknya.
- Membuat keputusan secara kolaboratif berdasarkan prinsip-prinsip kebajikan seperti kejujuran, keadilan, dan integritas.
- Penjelasan kepada pihak Yayasan/Manajemen Sekolah melibatkan penjelasan perubahan prosedur pemesanan yang transparan, penolakan tawaran komisi demi etika, dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Halaman 4
Pertanyaan 1
Bagaimana nilai-nilai kebajikan diterapkan di lingkungan kerja atau tempat tinggal Anda? Bisakah Anda berbagi pengalaman bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut memengaruhi proses pengambilan keputusan Anda? Bagaimana nilai-nilai ini membentuk karakter dan tindakan Anda?
Jawaban saya :
Saya berada dalam sebuah lingkungan kerja yang sangat menekankan pada penerapan nilai-nilai kebajikan, terutama integritas, keadilan, serta kolaboratif. Sebagai ilustrasi, ketika saya dihadapkan pada situasi di mana saya harus membuat keputusan sulit, prinsip integritas memandu saya untuk selalu berlaku jujur dan konsisten dalam tindakan saya tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Di samping itu, nilai keadilan mendorong saya untuk mempertimbangkan dampak keputusan tersebut terhadap semua pihak yang terlibat sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Oleh karena itu, nilai-nilai ini tidak hanya menjadi dasar moral saya, tetapi juga membentuk pola pikir saya, menjadi panduan yang konsisten dalam setiap pengambilan keputusan sehari-hari di lingkungan kerja.
Â
Halaman 5
Pertanyaan 2