Perubahan yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 tidak hanya berhenti ketika kasus positif covid-19 sedang melonjok. Namum, akibat dari pandemi covid-19 dapat dirasakan sampai saat ini yang merupakan masa peralihan menuju perbaikan kebiasaan baru.
Hal tersebut juga terjadi pada bidang pendidikan yang ketika awal covid-19 terjadi mengalami perubahan yang signifikan sehingga memerlukan adaptasi dan inovasi.

Kondisi awal ketika covid-19, penyelenggaraan pendidikan di sekolah terhenti dan memulai babak baru untuk perubahan serta proses adaptasi dari kebiasan pembelajaran offline di kelas berubah menjadi pembiasaan online di rumah masing-masing. Pada awal pelaksanaan pembelajaran online terjadi banyak permasalahan baru yang dialami oleh siswa.
Salah satu, permasalahan yang dihadapi oleh siswa adalah burnout akademik. Kondisi tersebut terjadi sampai saat ini yang merupakan masa peralihan dari pembelajaran online ke offline atau sering disebut sebagai periode adaptasi kebiasaan baru.


Burnout akademik terjadi karena siswa merasa jenuh dengan kebiasaan belajar, hal ini dapat terjadi karena siswa merasa belum dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran. Kondisi tersebut sangat berdampak pada capaian pembelajaran pada siswa yang mengalami burnout.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdian departemen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang dengan ketua Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd dengan anggota Dr. M. Ramli, M.A; Rizka Apriani, M.Pd; Nur Mega Aris Saputra, S.Pd dan Arifah Wulandari, S.Pd mengadakan pendampingan melalui kegiatah pelatihan konseling kelompok rational emotif behavior untuk membantu guru BK SMP di Kota Batu mengatasi akademik burnout pada siswa.