Kampung Pulau Derawan merupakan salah satu pulau kecil (luas 187,86 km2) yang terletak di wilayah Kecamatan Pulau Derawan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (BPS Kabupaten Berau, 2021).Â
Pulau ini terkenal akan keindahan lautnya dan menjadi pusat konservasi Penyu, khususnya Penyu Hijau. Sebagai destinasi wisata bahari, Pulau Derawan turut merasakan dampak lesunya kunjungan selama pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan banyak penyedia jasa wisata kehilangan semangat dan beralih mata pencaharian ke bidang lain guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Kalimantan bekerjasama dengan Pemerintah Kampung Pulau Derawan Kabupaten Berau, menyelenggarakan Workshop "Pendampingan dan Penyegaran Keterampilan bagi Penyedia Jasa Wisata di Kampung Pulau Derawan".Â
Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring pada hari Selasa 26 Juli 2022 dengan jumlah peserta 25 orang sebagai perwakilan penyedia jasa wisata. Kegiatan meliputi workshop dan diskusi best practice pengelolaan ekowisata bahari serta pendampingan masyarakat dalam melakukan evaluasi eksisting pariwisata di Pulau Derawan.Â
Tujuannya untuk menghidupkan kembali semangat ekowisata bahari di Pulau Derawan pasca pandemi Covid -19, meningkatkan pemahaman peserta dalam pengelolaan wisata bahari serta dapat memaksimalkan potensi yang ada di Pulau Derawan.
Kegiatan pertama yaitu sharing session yang dilakukan secara Hybrid dengan tema "Sharing Best Practice Ekowisata Bahari" oleh Bapak Hendry Johanis selaku pengelola ekowisata di Taman Nasional Bunaken.
Salah satu pertanyaan menarik dari peserta, "Bagaimana membangkitkan kembali semangat ekowisata masyarakat mengingat mayoritas masyarakat Pulau Derawan sudah beralih profesi menjadi nelayan pasca pandemi?". Menanggapi hal tersebut, maka hal yang bisa dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada masyarakat dan melakukan edukasi ekowisata termasuk benefit yang bisa mereka dapatkan jika menjadi pelaku ekowisata serta membangun support system yang baik.
Kegiatan selanjutnya yaitu "Evaluasi Kondisi Eksisting Pariwisata Pulau Derawan dan Perencanaan Kebutuhan Peningkatan Keterampilan Penyediaan Jasa Wisata di Pulau Derawan". Hasil evaluasi tersebut menjadi acuan untuk program assessment Tim Pengabdian Masyarakat Teknik Kelautan ITK. Output yang dihasilkan berupa kebutuhan, solusi dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Beberapa permasalahan serta solusi yang didapatkan, diantaranya; masalah abrasi pantai dengan solusi penanaman mangrove ataupun pembuatan pelindung pantai buatan, dermaga yang mulai rusak dengan solusi perbaikan dermaga, limbah penginapan yang langsung ke laut dengan solusi penggunaan waste management dan IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah), harga jual makanan dan souvenir yang beragam dengan solusi standarisasi harga jual, serta belum ada pengelolaan tour berbasis web dengan solusi yang diberikan adalah digitalisasi pariwisata.