Mohon tunggu...
Nurma Riyandani
Nurma Riyandani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian dan Doktrin-doktrin Murji'ah

12 Desember 2023   19:20 Diperbarui: 12 Desember 2023   19:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGERTIAN MURJI'AH

Sejarah mencatat lahirnya aliran Murjiah yaitu pada akhir Abad pertama Hijrah ketika ibu kota kerajaan Islam dipindahkan ke Kuffah kemudian dipindah  ke Damaskus. Nama Murjiah diambil dari kata :

  • Irja atau arja'a yang berarti penundaan, penangguhan, dan pengharapan. 
  • Arja'a mengandung arti memberi harapan, yakni memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk mendapatkan pengampunan dan rahmat Allah. Selain itu arja'a berarti meletakkan di belakang atau mengemudikan, yaitu orang mengemudikan amal dari iman. 

Oleh sebab itu Murjiah adalah orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yaitu Ali dan Muawiyah serta pasukannya ke hari kiamat kelak, kemunculan aliran Murji'ah juga dilatar belakangi oleh politik.

Maka dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi munculnya Murji'ah adalah terjadinya Tahkim pada saat pertikaian antara kelompok Ali ra. dengan kelompok Muawiyah. Murjiah bersikap netral dalam memvonis seseorang,mereka berpendapat kelompok Ali dan Muawiyah yang akan memberi hukuman hanya Allah SWT nanti di akhirat.

DOKTRIN-DOKTRIN MURJI'AH

Menurut Harun Nasution, ada 4 ajaran pokok dalam doktrin teologi Murji'ah yaitu:

  • Menunda hukuman atas Ali, Mu'awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy'ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak
  • Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
  • Meletakkan pentingnya iman daripada amal.
  • Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

Sementara menurut Abu  'A'la    Al-Mandudi menyebutkan dua doktrin Murji'ah:

  • Iman adalah percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Amal atau perbuatan itu merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Seseorang    dianggap    mukmin    walau meninggalkan perbuatan dosa besar.
  • Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman di hati, maksiat tidak akan mendatangkan madharat atas seseorang untuk mendapatkan ampunan maka cukup menjauhkan   diri   dari   syirik   dan   mati   dalam   keadaan akidah tauhid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun