Mohon tunggu...
NurMa
NurMa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Anak tahun 2000-an

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Contoh Penerapan Ekonomi Islam di Pasar Minggon Jati Batang

23 Oktober 2019   05:58 Diperbarui: 23 Oktober 2019   06:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Minggon Jati yang terletak di Batang Merupakan pasar mingguan atau di daerah kami biasa disebut "pasar tiban"atau pasar yang dilakukan hanya satu kali dalam seminggu.

Di dalam pasar Minggon Jati ini ada sesuatu yang unik yaitu jika kita ingin membeli sesuatu maka alat yang kita gunakan bukanlah uang melainkan "kereweng". Kereweng dibuat dari tanah liat. Lalu bagaimana kita bisa mendapatkan Kereweng?

Jadi gini teman-teman ketika kita masuk ke Pasar Minggon Jatinan kita akan bertemu dengan kasir yang menjual Kereweng. Satu Kereweng dijual dengan harga Rp. 2000 rupiah. Kereweng inilah yang digunakan sebagai alat pembayaran.

Lalu apa Kereweng itu harus kita habiskan semuanya?. Tentunya Tidak dooong. Karena Kereweng itu kita ibaratkan sebagai uang Jika Kereweng itu tersisa kita bisa membawanya pulang untuk digunakan kembali saat kita ke sini lagi atau buat kenang-kenangan.

Tapi ada satu hal yang tidak boleh dilakukan yaitu menukar Kereweng  menjadi uang. Hehe jadi kita harus pintar-pintar saat menukarkannya. 

Jika dari tadi membahas tentang Kereweng,lalu apa saja barang-barang yang dijual di sana?. Di Pasar Minggon Jati menjual beraneka macam makanan tradisional serta mainan atau pernak pernik tradisional. Jadi bagi pecinta  kuliner-kuliner atau penyuka sesuatu yang 'jadul' datang saja ke Pasar Minggon Jati Batang ini.

Para pedagang yang ada di sana mayoritas perempuan. Dalam berdagang mereka  menggunakan pakaian yang menutup aurat yang pakainya berseragam. Jadi enak untuk dipandang.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun