Di bawah selimut malam yang pekat,
Bintang-bintang berkelip, riang, menyemat,
Dalam sepi yang tenang, tanpa rengek,
Bulan melukis senyum di langit yang megah.
Angin berbisik pelan di antara dedaunan,
Menyampaikan cerita lama dari kejauhan,
Kidung jangkrik mengiringi tarian,
Menghantar jiwa pada kenangan yang dalam.
Gelap tak lagi menakutkan,
Dalam peluknya, damai kian terasakan,
Seperti pelukan ibu yang lembut,
Menyelimuti hati yang rapuh dan penat.
Malam, kau adalah kanvas tanpa batas,
Di mana mimpi-mimpi berlayar bebas,
Menembus batas waktu dan ruang,
Menjanjikan harapan di pagi yang menjelang.
Di bawah payung hitammu yang agung,
Aku temukan keheningan yang agung,
Membawa tenang dalam gelisah jiwa,
Malam, engkaulah penawar luka.
Ketika dunia berhenti sejenak berputar,
Dan bayangan merajut misteri yang samar,
Aku terbuai dalam simfoni malam,
Menyelam dalam kedamaian tanpa batas.
#Nurman Haryadi
#Simfoni Malam
#Minggu, 12 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H