Untukmu wahai jiwa yang memiliki beribu hati ibu….
Aku tak tau harus memulai dari mana karena yang kutahu kau begitu sempurna dengan atau tanpa sebuah ucapan kau mengerti apa yang kurasakan
Ketika kupandang lekat sudut matamu ada guratan yang membisu menyimpan segala tangismu agar tak terlihat yang tak sedikit membuat hati tersayat
Ingin rasanya kuseka air matamu yang membulir menyentuh lembut puing-puing perih agar engkau tahu, masih ada buah hatimu disini yang hadir menguatkan takdir hingga tangisku pun pecah
Ibu… aku merindu rindu yang berdetak karna jarak yang kian rana merongrong hingga rasukannya menusuk relung pun, mata ini sama sama dengan rasa rindu yang mendera
Bu, disini terlalu kejam untukku berdiri tak kutemui diri yang mengerti kenapa tak ada yang sepertimu,bu?? tak jua kutemukan keikhlasan kasih, seperti keikhlasan kasihmu ingin rasanya aku menangis, pada tekanan hati yang bergejolak sendu
Bu, walau aku tak selalu berucap sayang seperti diri bersama bayang-bayang dihati tetap ada engkau, yang selalu memelukku dengan penuh cinta. dengan cinta yang tak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H