4. Pengetahuan dalam pembelajaran
Dalam teori pembelajaran sosial, Bandura mengakui peran proses kognitif penting seperti perhatian, penyimpanan (mengingat informasi), reproduksi (keterampilan meniru) dan motivasi dalam belajar. Artinya, individu harus:Perhatikan perilaku model.Mempertimbangkan perilaku ini. memiliki kemampuan fisik dan mental untuk menirunya.Termotivasi untuk melakukan.
5. Konsep efikasi diri
Salah satu kontribusi utama Bandura terhadap teori ini adalah konsep self-ability atau kepercayaan diri. Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam melakukan suatu tindakan dengan baik. Semakin tinggi tingkat efikasi diri maka semakin besar kemungkinan seseorang untuk berusaha bertahan dalam menghadapi tantangan.
Contoh: Seseorang yang percaya diri untuk berbicara di depan umum lebih cenderung mencoba berbicara di depan banyak orang, meskipun mereka merasa gugup.
Eksperimen boneka Bobo: teori pembelajaran penguatan sosial. Eksperimen ini dilakukan oleh Bandura pada tahun 1961 untuk menunjukkan bagaimana anak-anak mempelajari perilaku agresif melalui observasi. Dalam percobaannya, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Kelompok pertama menyaksikan model dewasa secara agresif menangani boneka Bobo, memukul dan menendangnya.
2. Kelompok kedua melihat model dewasa memegang boneka.
3. Kelompok ketiga tidak lihatlah setiap model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengamati model agresif cenderung meniru perilaku agresif. Percobaan ini memberikan bukti kuat bahwa pembelajaran observasional merupakan mekanisme penting dalam pembentukan perilaku.
Aplikasi teori belajar sosial
Teori pembelajaran sosial memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang, termasuk: