Mohon tunggu...
Nurmala Farah Azzahrah
Nurmala Farah Azzahrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Seni

Generasi Penjaga Warisan Budaya

6 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh:

Nurmala Farah Azzahra

422241036

Budaya adalah salah satu warisan terbanyak yang ada di Indonesia. Kemajemukkan bangsa Indonesia dengan beragam suku, etnik, ras, yang menyebabkan kebudayaan di Indonesia menjadi amat banyak dan bermacam macam. Dimulai dari yang tradisional, sampai mengikuti era modern yang ada saat ini. Budaya sendiri terdiri dari banyak jenis, seperti tarian, lagu, pakaian, bahasa, rumah adat, barang barang peninggalan, norma norma yang berlaku di masing masing daerah, sampai dengan makanan dan juga minuman yang tentu saja dapat kita semua rasakan di Indonesia.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dari tahun ke tahun masa ke masa, dari yang pada awalnya budaya budaya tersebut masih tersebar luas mudah ditemukan hingga masuk pada era globalisasi seperti saat ini yang sedikit menyulitkan para generasi muda untuk dapat mengetahui apa saja budaya di Indonesia yang sangat beragam ini. Kurangnya edukasi mengenai pentingnya menjaga serta melestarikan budaya yang ada di Indonesia menjadi salah satu ancaman bagi Negara kita. Apakah kita benar benar akan kehilangan budaya yang sudah lama sekali ada dan menjadi ciri khas Indonesia? Untungnya, di era globalisasi ini masih ada generasi generasi baik tua maupun muda yang masih sadar akan pentingnya melestarikan budaya yang ada.

Seperti yang kita ketahui masih ada beberapa daerah yang masih berpegang teguh pada tradisi upacara adat masing masing. Misalnya upacara Ngaben di Bali, dan wilayah lain yang melaksanakan upacara adat untuk menghargai leluhur mereka. Salah satu wilayah yang akan dibahas adalah dari salah satu sendang di daerah Kudu Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang biasa dikenal dengan Sendang Made. Di Sendang Made sendiri terdapat tradisi bernama "Sesuci Nagari Nguras Sendang" yang dilakukan setiap 1 tahun sekali dalam rangka membersihkan sendang yang ada dengan gotong royong dari warga sekitar. Sebelum ritual pembersihan dimulai akan ada kirab dari para penari yang terdiri adri anak anak remaja generasi muda serta diikuti dengan barisan warga sekitar  yang ingin ikut menyaksikan rangkaian acara "Sesuci Nagari Nguras Sendang". Selain penari yang akan membawakan tarian tradisional, terdapat juga drama tradisional yang diiringi dengan musik karawitan serta gending gending jawa membuat suasana semakin sakral. Sebelum melakukan kirab beberapa peserta penampilan seperti anggota kirab serta penari yang telah memasuki usia dewasa diwajibkan meminum sedikit bagian dari air yang berasal langsung dari sendang untuk menghargai tradisi yang telah berlaku di Sendang Made sendiri. Para remaja yang ikut serta dalam acara ritual pengurasan atau pembersihan Sendang Made sendiri telah dilatih secara khusus demi mempersiapkan penampilan terbaik yang akan dipersembahkan untuk tontonan serta hiburan rakyat sekitar serta petinggi dan pejabat daerah yang turut serta meramaikan acara "Sesuci Nagari Nguras Sendang".

Kejadian ini dapat menjadi dari implementasi nilai nilai kebudayaan, bahwa meskipun kita berada dalam era globalisasi, baik dari generasi tua maupun generasi muda masih banyak yang memikirkan bagaimana pentingnya melestarikan budaya. Seperti yang terlihat dari ritual ini bahwa tidak hanya diisi oleh penampilan anak remaja saja bahkan orang dewasa dengan jumlah lebih dari 30 partisipan yang mau belajar dan berusaha mempelajari, memahami, serta dilatih keterampilannya dalam hal kesenian tradisional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun