Mohon tunggu...
nurmalaaisytanti
nurmalaaisytanti Mohon Tunggu... Bidan - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kontribusi mahasiswa kebidanan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi

2 Januari 2025   20:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BAYI
Mahasiswa kebidanan memainkan peran penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Melalui perbaruan informasi dan keilmuan, mahasiswa kebidanan dapat berperan dalam program pendampingan dan edukasi kepada masyarakat. Program pendampingan ibu hamil sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa kebidanan dalam pemenuhan tugas kuliah dan praktek kerja lapangan. Program pendampingan ibu hamil meliputi edukasi kesehatan, pemantauan kehamilan, dan deteksi dini komplikasi, yang bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin serta mencegah risiko yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi (Permenkes RI, 2014). Mahasiswa kebidanan secara aktif melakukan pendampingan terhadap ibu hamil. Program ini bertujuan untuk memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Mahasiswa membantu memeriksa tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut jantung janin, dan memantau kondisi kehamilan serta mahasiswa dilatih untuk mengenali gejala berbahaya selama kehamilan, seperti preeklamsia, perdarahan, atau infeksi. Jika ditemukan risiko, maka dapat merujuk ibu hamil ke fasilitas kesehatan lebih lanjut (Elmika et al., 2018). Ibu hamil juga diberikan informasi mengenai pola makan sehat, pentingnya pemeriksaan ANC (Antenatal Care), serta persiapan untuk persalinan. Program ini terbukti meningkatkan pemahaman ibu tentang kehamilan dan persalinan, sehingga ibu lebih siap menghadapi risiko komplikasi (Kementerian Kesehatan RI, 2021).
Mahasiswa kebidanan juga memiliki mata kuliah khusus yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat dengan fokus mendampingi keluarga dalam satu rumah. Hal ini menjadi bekal mahasiswa kebidanan untuk memperbarui ilmu secara koprehensif dan menyeluruh pada masalah kesehatan dan hubungannya dengan masalah kesehatan lainnya (Eny Retna Ambarwati, 2019). Contohnya, edukasi pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya preventif untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi. Pemberian ASI eksklusif merupakan langkah penting dalam menekan angka kematian bayi (Pinem, 2016). Mahasiswa kebidanan berperan dalam mengajarkan pentingnya ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan manfaatnya untuk bayi, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah malnutrisi. Mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada ibu tentang cara menyusui yang tepat dan perawatan payudara. Ibu juga diajarkan cara merawat bayi secara holistik, termasuk menjaga kebersihan dan mendeteksi tanda bahaya pada bayi. Edukasi pemberian ASI eksklusif tidak hanya diberikan kepada ibu menyusui saja, tetapi ibu hamil dan keluarga dalam satu rumah sebagai pemberi dukungan moral yang sangat diperlukan ibu (Rahayu, 2018). Kegiatan ini dilakukan melalui pendidikan kesehatan, demonstrasi, dan praktik langsung kepada ibu hamil dan menyusui. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu dari 54% menjadi 85% setelah edukasi, serta kemampuan ibu dalam mempraktikkan teknik menyusui yang benar dan perawatan payudara secara mandiri (Ekayanthi & Suryani, 2019).
Peran mahasiswa kebidanan dalam komunitas juga mencakup pemberdayaan masyarakat melalui program kelas ibu hamil. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi, sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi yang berujung pada kematian ibu dan bayi (Ekayanthi & Suryani, 2019). Program kelas ibu hamil yang diselenggarakan oleh mahasiswa kebidanan menjadi forum edukasi dan pemberdayaan ibu hamil. Kegiatan ini meliputi sesi penyuluhan kesehatan dengan materi seperti tanda bahaya kehamilan, proses persalinan, dan perawatan bayi diajarkan dalam kelas ini (Permenkes RI, 2014). Kegiatan ini juga dapat dilengkapi dengan diskusi dan tanya jawab, sehingga ibu hamil dapat bertanya langsung mengenai masalah kesehatan mereka. Mahasiswa juga dapat membantu ibu mempraktikkan perawatan bayi baru lahir, seperti memandikan bayi dan teknik gendong yang benar.
Mahasiswa kebidanan juga sering bekerja sama dengan puskesmas atau klinik dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu dan berpartisipasi dalam penimbangan berat badan bayi, imunisasi, dan pemberian vitamin A. Mahasiswa juga dapat memberikan layanan gratis seperti pemeriksaan kehamilan dan konsultasi kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui. Kegiatan terakhir adalah penyuluhan secara massal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak. Mahasiswa kebidanan juga berkontribusi melalui penelitian yang menghasilkan rekomendasi untuk program kesehatan ibu dan anak. Beberapa penelitian difokuskan pada faktor risiko kematian ibu dan bayi, efektivitas program edukasi kesehatan, dan hubungan sosial budaya dengan akses pelayanan kesehatan. Banyak jurnal kebidanan yang diterbitkan mahasiswa dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun