Mohon tunggu...
nurmala
nurmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas pamulang

saya suka menonton bioskop dan saya termasuk pribadi yang inrovert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemulihan Pendidikan Untuk Masa Depan

28 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 28 Juni 2023   15:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut langeveld pendidikan adalah bimbingan yang diberikan orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaan dalam perkembangannya. Ia juga menjelaskan bahwa pendidikan itu dikhususkan untuk membentuk suatu karakter siswa agar tanggap dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

Di zaman perubahan yang disuarakan oleh semua generasi yang dipercepat karena adanya alasan, alasan itu terdapat dua hal, yang pertama yaitu penyebaran Covid-19 dengan segala jenis dan macamnya secara cepat penyebarannya dan yang kedua yaitu peningkatan teknologi yang dipaksa untuk melaju lebih cepat sehingga berdampak pada wawasan kehidupan manusia saat kini. Aspek teknologi dapat bersaing dengan berbagai bahkan hampir semua aspek kehidupan manusia. Karena teknologi mempermudah urusan kehidupan manusia agar dapat di desain, dikembangkan dan pergunakan dengan sederhana dan hasil yang maksimal.

Menurut Nelson Mandela, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah senjata yang paling kuat yang bisa dipergunakan untuk mengubah dunia. Jika senjata yang disebutkan nelson mandela itu berubah bentuk, apa yang terjadi? Dimasa pandemi covid-19, Unesco menulis lebih dari 1,2 milyar siswa atau pelajar di 186 negara-negara terpengaruh oleh penutupan sekolah. Dan juga berdampak di indonesia, kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbud) mencatat ada 68,9 jt siswa atau pelajar dari TK sampai ke jenjang perguruan tinggi yang harus belajar dari rumah atau daring. Dari data kemendikbud ini menunjukan bahwa dampak pandemi covid-19 terhadap pendidikan begitu sangat besar.

Covid-19 telah banyak mengubah cara belajar dan mengajar. Belajar dari rumah atau daring bukan lagi suatu pilihan melainkan sudah menjadi suatu kewajiban. Walaupun demikian, dengan adanya wabah ini membuka pintu untuk pendidikan yang lebih inklusif dan menyeluruh, dimana setiap pelajar atau siswa, terbebas dari backgorund geografis dan ekonomi memiliki jalan yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.

Tetapi setelah berakhir nya pandemi covid-19 dan memasuki era new normal bagaimanakah kondisi pendidikan? Apa bisa kita kembali kepada sistem pendidikan sebelum pandemi atau pra-pandemi, atau kita menerima saja aturan baru ini sebagai masa depan pendidikan?

Menurut Mckinsey dan company, peralihan cepat ke pembelajaran online selama masa covid-19 telah mendorong menciptakan inovasi baru pendidikan dan akselerasi digital. Alih-alih dapat kembali sepenuhnya ke metode sebelumnya, tetapi inilah waktunya kita untuk dapat memanfaatkan hikmah dari pandemi covid-19. Seperti halnya menurut franklin yaitu kesalahan lalu adalah pelajaran untuk masa depan. Dalam hal pendidikan ini berarti mengintergritaskan ranah-ranah posituf dari pendidikan digital ke dalam sistem pendidikan konvensional.

Tetapi harus selalu diingat bahwa roda pendidikan akan terus berputar dengan baik, hal yang pertama yang harus dilakukan adalah merancang atau merencanakan kurikulum yang fleksibel dan adaptif. Hal ini melibatkan bahan ajar digital dan teknologi pendidikan serta peningkatan kualitas dan efisiensi pembelajaran. Dan juga harus adanya peluang untuk interaksi sosial belajar secara tatap muka yang memainkan peran penting dalam perkembangan ketrampilan sosial dan emosional siswa.

Yang selanjutnya atau yang kedua, kita juga harus berinvestasi dalam pengembangan guru. Seperti menurut Albert Einstein. Bukankah tugas kita adalah untuk mempersiapkan mereka untuk dunia yang belum terbentuk. Dan maka itu, guru sebagai pendidik harus diberi pelatihan dan sumber daya pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat membimbing siswa atau peserta didik di era pasca covid-19 atau di era new normal.

Selanjutnya yang ketiga, kita harus memastikan bahwa setiap para peserta didik atau siswa memiliki akses atau jalan yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas. Ini memperkuat bangunan teknologi dan memberikan akses atau jalan internet yang terjangkau dan andal khususnya di daerah yang terpencil dan marjinal. Ini juga merupakan  dukungan kita terhadap siswa yang kurang mampu melalui bantuan keuangan atau program makanan sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun