Mohon tunggu...
nurma jamil
nurma jamil Mohon Tunggu... -

setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan dan saya tidak luput dari itu juga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Hidup “Si Tukang Ojek” Sampai pada Kesuksesan

3 Desember 2014   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah cerita tentang seorang tukang ojek yang selalu menuggu penumpang tanpa jenuh dan penuh dengan kesabaran. setiap pagi ia pergi di pangkalan menunggu penumpang bahkan sampai tengah malam dan petang kemudian pergi lagi tanpa istirahat yang cukup tapi itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus berusaha agar anak dan isteri bisa mendapatkan sesuap nasi dan lauk-pauk secukupnya. Setiap hari pekerjaannya hanya menuggu penumpang dengan harapan bahwa mudah-mudahan ada penumpang yang mau mengojek walaupun pendapatan setiap hari tidak mencukupi hidup untuk isteri dan anak-anaknya.

Suatu hari anak pertamanya ingin sekali kuliah melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan dengan penuh pertimbangan sambil memikirkan hidup ke depannya akhirnya ayah dan ibunya mengizinkan anaknya untuk kuliah. Disinilah berbagai macam cobaan datang menghampiri kisah hidup si tukang ojek, iya mulai di cercah dan di hina oleh orang-orang dengan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk di dengar “anakmu tidak pantas kuliah karena kalian pasti tidak mampu untuk menguliahkannya” sungguh ucapan yang sangat mengerikan.

Setelah anak pertama menjalani 2 tahun kuliah, anak keduanya pun alhamdulillah lulus di sekolah menengah atas dan mempunyai keinginan yang sangat besar juga dan meminta izin untuk melanjutkan kejenjang perguruan tinggi pula tanpa ragu dan penuh dengan keyakinan si tukang ojek it mengizinkan anaknya untuk kuliah “ia mempunyai prinsip dalam hidupnya yaitu ia tidak mau anak-anakya menjadi seperti dia yang selalu di remehkan dan dihina oleh orang-orang  karena pekerjaannya hanya sebagai tukang ojek” dari sinilah kekuatan itu muncul yang mendorong ia untuk terus berusaha dan semangat. Si tukang ojek semakin bertambah termotivasi berkat hinaan dari orang-orang  yang selalu meremehkan dan juga kemauan kuat dari anak-anaknya untuk menempuh pendidikan dengan tujaun suatu saat dapat meringankan beban ayah dan ibunya.

Dari sini semakin memuncak hinaan dan cercaan dari orang-orang  tapi semangat  si tukang ojek untuk bekerja semakin kuat dan tanpa kenal lelah, ia mengumpulkan puing-puing rupiah dan dengan penuh semangat sampai akhirnya bisa berhasil menyelesaikan kuliah anak-anaknya. Kemudian si tukang ojek di angkat menjadi kepala rt. oleh camat dan warga setempat walaupun banyak orang yang memginginkan posisi itu tapi alhamdulillah si tukang ojek yang mendapatkan jabatan itu.

Disilah kehidupan si tukang ojek sedikit demi sedikit mulai membaik dan dan orang-orang mulai menghargainya. Bahkan ia dijadikan sebagai contoh bahwa seseorang yang di anggap mustahil dan  tidak mungkin mensekolahkan anak-anaknya dengan status miskin ternyata bisa berhasil karena keyakinan dan kerja keras serta do.a tanpa putus asa.

Maka dari itu yakinlah dengan kesungguhan-sungguhan. Insya allah tujuan yang mustahil itu bisa menjadi sebuah kenyataan.  Janganlah mendengarkan perkataan orang-orang yang ingin menjatuhkan semangat. Jadikanlah itu sebagai sebuah motivasi diri kita untuk lebih maju. Jangan berputus asa terus berusaha tidak ada kata terlambat untuk bangkit dari keterpurukan.

MAN JADDAH WA JADDAH....

Tutup mata....
Jangan melihat kelebihan ataupun kekurangan orang lain karena dalam diri setiap manusia punya kelebihan dan kekurangn tetapi syukurilah dengan apa yang kita miliki karena dengan mensyukurinya hidup akan menyenangkan.

Tutup telingah.....
Janganlah mendengarkan orang orang yang selalu menghina dan merendahkan kita untuk meraih sesuatu yang mustahil karena belum tentu orang yang merendahakn kita itu lebih baik dari kita jadikan itu sebagai motivasi agar kita dapat membuktikannya kepada dunia.
Kamu pasti bisa.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun