Mohon tunggu...
Nurmaidah
Nurmaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Keseimbangan Sosial melalui Keuangan Publik Islam di Era Digital

10 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 10 Januari 2025   12:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.  Crowdfunding Syariah

Crowdfunding syariah adalah platform pendanaan bersama berbasis prinsip syariah yang memungkinkan masyarakat berkontribusi dalam proyek-proyek sosial, pendidikan, kesehatan, atau usaha mikro. Berbeda dengan crowdfunding konvensional, platform ini memastikan bahwa semua aktivitas pendanaan bebas dari riba, gharar, dan praktik yang tidak sesuai syariah. Donatur dapat memilih proyek yang ingin mereka dukung, sementara penerima manfaat mendapatkan dana dengan ketentuan yang transparan. Crowdfunding syariah telah menjadi solusi inovatif untuk mengatasi kesenjangan pendanaan bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan atau untuk memulai inisiatif bisnis yang beretika.

4.  Blockchain untuk Akuntabilitas

Teknologi blockchain dapat digunakan untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan dana publik dan mencegah penyalahgunaan. Selain itu, blockchain dapat digunakan untuk menciptakan kontrak pintar (smart contracts) yang memastikan dana digunakan sesuai dengan tujuan awalnya, tanpa intervensi pihak ketiga.

Strategi Optimalisasi Keuangan Publik Islam di Era Digital

Untuk mengoptimalkan peran keuangan publik Islam di era digital, beberapa langkah strategis dapat diambil, di antaranya:

1.  Digitalisasi Sistem Pengelolaan

Mengembangkan platform digital yang memfasilitasi pengelolaan zakat, wakaf, dan sedekah secara transparan dan efisien. Sistem ini harus dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, terintegrasi dengan berbagai layanan pembayaran, dan memiliki fitur pelaporan yang transparan. Digitalisasi ini akan membantu memperluas jangkauan layanan keuangan Islam, termasuk ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

2.  Edukasi dan Literasi Digital

Teknologi hanya efektif jika digunakan oleh masyarakat yang memahami manfaat dan cara kerjanya. Meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat dan pengelola keuangan publik Islam agar mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal.

3.  Inovasi Produk dan Layanan

Mengembangkan produk dan layanan keuangan Islam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat digital, seperti aplikasi pembayaran zakat dan investasi syariah. Misalnya, aplikasi pembayaran zakat yang dilengkapi dengan kalkulator zakat, platform wakaf online yang memungkinkan donasi kecil secara berkelanjutan, serta investasi syariah berbasis aplikasi. Produk ini harus dirancang agar relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern.

4.  Penguatan Regulasi

Mengembangkan kerangka hukum yang mendukung pengelolaan keuangan publik Islam di era digital, Regulasi ini mencakup perlindungan data pribadi, keamanan siber, serta pengawasan terhadap lembaga keuangan Islam berbasis teknologi. Pemerintah juga perlu mengembangkan standar operasional bagi penyedia layanan digital di sektor ini.

5.  Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan

Mendorong kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan Islam, dan penyedia teknologi untuk mengembangkan ekosistem keuangan Islam yang inklusif.

6.  Pemanfaatan Big Data

Menggunakan big data untuk memahami kebutuhan masyarakat, merancang program yang tepat sasaran, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan dana.

Dampak Digitalisasi pada Keseimbangan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun