Mohon tunggu...
Nur Lizam Khasanah
Nur Lizam Khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari pahala

Saya perempuan biasa dengan keinginan tinggi namun hanya berbekal inspirasi dan doa pada Ilahi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lembaga Anda Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka? Yuk, Intip Cara Memulainya

27 Februari 2023   11:32 Diperbarui: 27 Februari 2023   11:41 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka bagi dunia pendidikan sangatlah baru. Apalagi untuk lembaga yang notabene bukan lembaga negeri, dimana biasa para pendidik perlu belajar lebih ekstra karena menyesuaikan dengan kualitas lembaga. Namun, menerapkan Kurikulum Merdeka tidaklah sesulit yang dibayangkan jika memperhatikan tahapannya.

Kurikulum Merdeka merupakan gagasan kurikulum yang menekankan pengembangan potensi anak secara menyeluruh dan berbasis kebutuhan.

Ketika saya sedang mengikuti program pendidikan yang mengharuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada lembaga yang saya tempati,  dengan sangat harus maka lembaga juga perlu berbenah untuk kemajuan, sehingga timbulah pemikiran untuk bagaimana langkah awal dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di PAUD adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data kebutuhan lembaga setempat

Memahami kebutuhan dan kondisi daerah di mana PAUD berada sangat penting sebelum mengembangkan program.

Adat istiadat dan budaya setempat, isu-isu sosial yang lazim, serta potensi dan kebutuhan anak, adalah semua jenis informasi yang dapat dikumpulkan.

2. Menyertakan masyarakat dan orang tua murid

Kurikulum Mandiri harus dilaksanakan dengan bantuan masyarakat dan orang tua.

Melibatkan masyarakat dan orang tua dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan lokal dan menawarkan dukungan untuk penerapannya.

3. Mendesain pendidikan

Kurikulum dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal dengan menggunakan data yang dikumpulkan.

Kurikulum Merdeka sangat menekankan pengembangan potensi anak secara menyeluruh, sehingga selain menitikberatkan pada bidang akademik, kurikulum juga perlu memperhatikan perkembangan sosial, emosional, dan kecakapan hidup.

4. Memilih strategi mengajar.

Strategi pendidikan yang dipilih harus memperhatikan kebutuhan dan sifat anak serta tradisi dan budaya daerah.

Pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran pengalaman, dan pembelajaran kolaboratif adalah semua bentuk pengajaran yang dapat diterima. Untuk usia PAUD dapat memilih strategi mengjar berbasis proyek untuk  membuat proses pembelajaran yang aktif.

5. Melakukan analisis dan refleksi

Sangat penting untuk melakukan penilaian terhadap kemanjuran dan keberhasilan Kurikulum Merdeka setelah kurikulum dan strategi pengajaran diterapkan.

Kemajuan akademik anak dan perkembangan keterampilan hidup mereka dapat dievaluasi, dan komentar dari orang tua dan masyarakat juga dapat dikumpulkan.

Selamat mencoba :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun