Mohon tunggu...
NURLITA UMI AZIZAH
NURLITA UMI AZIZAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Cerpen dan Ilmu Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesalahan Kecil yang Bermakna

2 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   10:09 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Edit by Canva

Ada seorang anak laki-laki bernama Timmy yang tinggal bersama ibunya di sebuah kota kecil. Ibu Timmy adalah orang yang baik dan penuh kasih yang selalu berusaha mengajarinya benar dan salah dan membimbingnya di jalan kebenaran. Dia sering bercerita kepadanya tentang pentingnya kejujuran, kebaikan, dan rasa hormat terhadap orang lain.

Suatu hari, ibu Timmy memintanya untuk membantunya dengan beberapa tugas di sekitar rumah. Dia secara khusus memintanya untuk tidak menyentuh dinding yang baru dicat di ruang tamu, karena masih basah dan perlu waktu untuk mengering. Namun, Timmy merasa nakal dan memutuskan untuk mengabaikan peringatan ibunya. Dia menyelinap ke ruang tamu dan mulai bermain dengan cat, membuat kekacauan besar dan merusak dinding yang baru dicat.

Ketika ibunya mengetahui apa yang terjadi, dia sangat terpukul. Dia telah bekerja keras untuk mengecat dinding dan sangat bangga dengan pekerjaan yang telah dia lakukan. Dia juga kecewa pada Timmy karena tidak mendengarkannya dan karena tidak menghormati propertinya.

Timmy merasa tidak enak dengan apa yang telah dia lakukan dan menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan besar. Dia tahu bahwa dia seharusnya mendengarkan ibunya dan mengikuti instruksinya. Dia meminta maaf kepada ibunya dan berjanji untuk membantunya membersihkan kekacauan.

Ketika mereka membersihkan cat, ibu Timmy mendudukkannya dan menjelaskan kepadanya mengapa tindakannya salah. Dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah memintanya untuk tidak menyentuh dinding karena dia tahu bahwa mereka masih basah dan perlu waktu untuk mengering. Dia juga mengatakan kepadanya bahwa dia kecewa padanya karena dia tidak menghormati propertinya dan tidak mendengarkannya.

Timmy merasakan penyesalan yang mendalam atas apa yang telah dilakukannya. Dia tahu bahwa dia telah mengecewakan ibunya dan bahwa dia tidak memenuhi harapannya. 

"Maaf yaa Bu". Ucap Timmy kepada ibunya dengan rasa bersalah.

"Iya Nak tidak apa, tapi Timmy harus berjanji kepada Ibu untuk selalu mendengarkan perkataan Ibu ya?."

Dia berjanji untuk lebih berhati-hati di masa depan dan selalu mendengarkan instruksi ibunya.

Sejak hari itu, Timmy melakukan upaya sadar untuk mendengarkan ibunya dan menghormati hartanya. Dia belajar bahwa mendengarkan ibunya adalah penting bukan hanya karena itu akan membantunya menghindari kesalahan, tetapi juga karena itu akan membantunya membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih penuh kasih dengannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun