Mohon tunggu...
Nue
Nue Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

I'M NUMB

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Broken Home Menjadi Pribadi Yang Introvert

27 Februari 2023   18:59 Diperbarui: 28 Februari 2023   09:54 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NurLitaPurnamasari / 27 Feb 2023 / Pantai Bakti / Muara Gembong

Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang terpisah atau tidak lagi hidup bersama. namun kenyataannya banyak yang memiliki keluarga yang utuh tetapi dia menjadi seorang anak yang broken home.

Dari sini kita bisa berpendapat bahwa broken home tidak sepenuhnya digambarkan untuk mereka yang memiliki keluarga yang tidak lengkap, seperti adanya perceraian didalam rumah tangga antara ayah dan ibunya.
Melainkan broken home juga berpengaruh besar terhadap mereka yang memiliki keluarga yang utuh.

Susahnya menjadi seorang yang broken home itu adalah sulitnya bersosialisasi dengan lingkungan, tidak memiliki banyak teman, Overthingking berlebihan, dan selalu merasa penuh dengan kekurangan.

Seakan-akan menjadi seorang broken home itu sama halnya dengan terpenjara dibalik jeruji besi.
Hilangnya kebebasan diri, dan hilangnya pribadi diri sendiri.
orang yang broken home itu cenderung Terlihat baik-baik saja, namun sejatinya hati dan pikirannya telah rusak parah.

Dalam hal ini yang dibutuhkan untuk bisa mengatasi itu semua bukan hanya tindakan medis saja, melainkan perlunya sebuah dukungan, dan sistem support tinggi dari orang-orang terdekatnya.

Mirisnya menjadi seorang broken home itu selalu memiliki pikiran bahwasannya ia selalu Sendirian dan tidak mempunyai siapa-siapa. Kecuali hanya dirinya sendiri.
Sehingga dalam hal ini menjadikan dia pribadi yang cenderung introvert dan termasuk kedalam bagian introvert itu sendiri.

Buat kamu yang sedang berada fase broken home ini, jangan mudah untuk menyerah ya, tetap semangat dan optimis.
Karena kamu punya hak untuk bahagia, dan karena kamu adalah manusia yang sangat "berharga" dan "istimewa"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun