Artikel ini membahas tentang belanja online di kalangan mahasiswa. Faktor- faktor dominan yang menyebabkan pemilihan cara berbelanja secara online yaitu karena adanya faktor kebutuhan dan faktor prestige, selanjutnya dalam berbelanja secara online sebagian mahasiswa berperilaku konsumtif karena lebih cenderung mengkonsumsi nilai tanda atau prestige. Hal tersebut membuktikan bahwa teori masyarakat konsumsi Baudrillard dialami oleh para informan. Mereka dalam memilih cara berbelanja secara online memiliki intended meaning kepada suatu objek yang dituju dan dalam kegiatan belanja secara online banyak mengkonsumsi nilai tanda daripada nilai guna. Metode analisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang melihat fenomenalogis yang terdiri atas observasi dan wawancara mendalam pada mahasiswa Unimal yang aktif belanja online. Observasi untuk melihat fenomena belanja online di kalangan mahasiswa Universitas Tanjungpura dan mengetahui faktor yang mendorong mahasiswa memilih cara belanja dengan menggunakan online. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa bentuk gaya hidup konsumtif mahasiswa dalam berbelanja secara online meliputi dua nilai yang sangat menonjol yaitu simulakra dan nilai tanda. Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa belanja online sebagai pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan online, baik itu untuk kebutuhan kuliah ataupun kebutuhan pribadi. Belanja online memberikan berbagai perubahan termasuk barang-barang yang dikonsumsi hingga perbedaan proses transaksi yang digunakan. Kemudahan yang disajikan dalam berbelanja yaitu efisiensi waktu, tanpa harus bertatap muka pelanggan bisa membeli barang yang diinginkan, atau demikian dengan para mahasiswa Universitas Tanjungpura yang berminat belanja online sebagai cara belanja ataukah hal lain yang membuat para mahasiswa Universitas Tanjungpura memilih cara belanja ini. belanja online merupakan sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat internet sehingga pengunjung online dapat melihat barang-barang di toko online. Konsumen bisa melihat barang-barang berupa gambar atau foto-foto atau bahkan juga video. hasil penelitian yang dilakukan oleh Kompas menunjukkan pada tahun 2012 mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja online dengan angka sebesar 19,9%. Umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros atau yang yang lebih dikenal dengan istilah perilaku konsumerisme. Keunggulan pembelian secara online ini proses belanja lebih praktis dan mudah di lakukan. Para pengguna jasa jual beli online ini dapat dengan mudah melihat pilihan barang dan harga yang akan dibelinya. Berbagai kesempatan di lingkungan sosial mahasiswa Universitas Tanjungpura sering kali memperbincangkan mengenai belanja online. Belanja online menjadi topik perbincangan untuk menjalin komunikasi antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Penggunaan online bagi mahasiswa Universitas Tanjungpura memberikan perubahan belanja yang semula harus berdesak-desakan di pasar menjadi satu hal yang baru dan praktis.Berbelanja secara online bersifat konsumtif. Konsumtif merupakan penimbunan dan perhitungan atas kelebihan yang melampaui keperluan, atau pengeluaran yang melampaui batas diri. Mahasiswa tertarik mengkonsumsi produk fashion di online karena untuk mengikuti trend anak muda zaman sekarang, apalagi dengan didukung oleh banyaknya penjual online yang berasal dari kalangan mahasiswa sendiri. Pola konsumsi yang tinggi cenderung konsumtif. Untuk itu semakin maraknya produsen yang menjual barang melalui online akan lebih meningkatkan mahasiswa untuk melakukan transaksi melalui online dalam memenuhi kebutuhannya. Penggunaan online sebagai aktualisasi yang nyata ketika para pengguna online mendapat kepuasan baik itu secara lahiriah atau kepuasan secara keinginan. saat ini yang dikonsumsi masyarakat tidak hanya nilai guna, tetapi juga nilai tanda. Adanya pergeseran dari nilai guna ke nilai tanda ini di sebut dengan simulasi yang menghasilkan ruang simulakra. dalam membeli barang secara online itu penting karena lebih banyak mengetahui tentang informasi mengenai baju yang kekinian di kalangan remaja,. Artinya di online selalu menawarkan barang terbaru dengan berbagai macam pilihan sehingga membuatnya selalu update. Memilih berbelanja secara online karena ingin menjadi trendseter. Dapat disimpulkan jika  selalu mengikuti perkembangan produk di online maka  akan lebih cepat mendapatkan produk terbaru yang bisa dipakai, maka akan berfikir dengan begitu akan menjadi trendseter karena menjadi yang pertama memakai produk keluaran terbaru. secara garis besar online ini sangat mendorong adanya gaya hidup konsumtif pada informan penelitian. Hal ini terlihat dari bentuk-bentuk perilaku konsumtif yang ditunjukkan informan dalam berbelanja secara online dengan dianalisis menggunakan teori Jean Paul Baudrillard. Menurut Baudrillard konsumsi masyarakat saat ini memiliki tiga nilai yaitu nilai guna, nilai tanda, dan simulakra. Data yang diperoleh menunjukkan adanya ketiga nilai tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan mengaku melakukan belanja secara online karena adanya faktor prestige yang lebih mendominasi dari pada faktor kebutuhan. Hal ini jika dikaitkan dengan teori masyarakat konsumsi bawaan Jean Baudrillard tentu sudah mengarah pada perilaku konsumtif. Online shop atau toko online merupakan sarana atau toko yang menawarkan barang dan jasa lewat internet. Konsumen pada online shop dapat melihat barang-barang secara langsung baik dalam bentuk gambar atau foto-foto dan dalam bentuk video. Biasanya, barang-barang yang dijual oleh online shop merupakan barang-barang yang limited edition serta biasa belum ada di toko-toko atau pasaran. Sehingga, kondisi yang demikian ini semakin membuat mahasiswa tertarik untuk kemudian berbelanja online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H