Awalnya wilayah Sumatera Selatan dialiri oleh sembilan sungai besar sehingga disebut dengan "Batang Hari Sembilan". Masyarakat atau penduduk yang tinggal di tepian sungai ini awalnya bermukim secara terpencar dengan membentuk kelompok keluarga kecil dan mendirikan "dangau" (rumah kecil) dan kelompok rumah kecil tersebut dinamakan "Talang".Â
Mereka memberi nama kelompok dengan suku sesuai dengan aliran sungai yang melalui tempat itu, seperti kelompok yang tinggal di tepian sungai Ogan menamai sukunya Ogan dan bahasa mereka disebut dengan Bahasa Ogan "Base Ugan".
Baca juga : Pengaruh Penggunaan Bahasa Slang oleh Kalangan Remaja terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
Saat ini Bahasa Ogan banyak dipakai oleh penuturnya dalam percakapan sehari-hari di lingkungan keluarga dan masyarakat pada suasana yang tidak resmi. Bahasa Ogan juga banyak dipakai di pasar-pasar, di kantor-kantor, di sekolah-sekolah pada jam-jam istirahat. Bahasa Ogan sendiri terdiri dari tiga dialek yaitu dialek Ogan bagian Ulu, Ogan Baturaja dan Ogan bagian Ilir.
Ada beberapa kata dari bahasa Ogan yang disertai dengan makna bahasa Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
- aba = bapak
- ade = ada
- adeng = adik
- agam  = senang
- agi = lagi
- ahi = hari
- alangkan = alangkah
- alap = bagus
- alus = halus
- ambek = ambil
- amben = gendong di belakang
- amper = hampir
- amun = kalau
- ancap = arah
- angat = hangat
- anggon = mewah
- angor = maung
- anjak = senang
- anyar = baru
Baca juga : Uniknya Banten, Satu Wilayah dengan 3 Bahasa Daerah
- anyekh = anyir
- anyot = hanyut
- arong = bentuk
- ape = apa
- au = ya
- aus = haus
- awak = padahal
- ayakh = air
- ayuk = kakak perempuan
- bak = bapak
- balek = pulang
- balur = ikan asin
- bantekh = bengkak
- bantut = mandul
- beberseh = bersih-bersih
- bedak = berhenti
- behanak = melahirkan
- belur = senter
- benakh = benar
- bengak = bodoh
- berte = pencuri
- betuah = beruntung
- bibik = bibiÂ
- bingsal = kesal
- binjul = benjol
- buboh = nambah makan
Baca juga : Pengaruh Bahasa Asing terhadap Perkembangan Zaman di Indonesia
- budak = anak
- buju = sudut
- bunge = bunga
- bungkok = bongkok
- bungok = genduk
- buntak = gendut/gempal/bulat
- busong = perut
- care = cara
- cek = saudara lebih tua paling kecil
- celane = celana
- cempe = tidak enak hati
- cengki = tepat
- cenila = sandal
- cerite = cerita
- cugak = kecewa
- cinde = cantik
- cugak = kecewa
- cuke = cuka
- culet = cocol
- cupeng = telinga
- daha = darah
- dame = apa
- damenye = apanya
- dapokh = dapur
- dek = tak
- dekde = tidak
- dekkan = tidak akan
- dekmak = tidak enak
- dekkire = nian
- dektau = tidak tahu/ tidak bisa
- diket = sedikit
- dimpet = dekat
- diwek = sendiri
- dudok = duduk
- duet = duit/uang
- empai = baru
- endong = ibu
- engke = makaÂ
- entah= tidak tahu
- galak = mau/suka
- gale = semua
- gerot = kaya
- gerubok = lemari
- gerung miring = halaman sekitar
- gisok = besok
- gok = dengan
- gumpel = gompel
- gumbak = rambut
- hala = jangan
- hage = bagi
- hase = rasa
- hemok = remuk
- himbe = rimba
- himbet = hamil
- huma = rumah
- hume = ramah
- humpak = kulit
- huse = rusa
- husek = main
- ibong = bibi (adik ibu/ayah kandung)
- icak-icak = pura-pura
- ige = nian
- ikok = ekor
- ilok = bagus
- isok = besok
- jamo = lama
- janggut = kakek
- jelat = jahil
- jeme = orang
- juadah = kue
- jungkok = jongkok
- jungokh = bibir
- jurai = keturunan
- kabekh = singkap
- kajut = nenek
- kakang = kakak laki-laki
- kalu = mungkin
- kalu kian = mungkin saja
- kamah = kotor
- kance = kawan
- kaup = dekat
- kawe = kopi
- kebual = pipi
- kecek = kecil
- kelakar = cerita (mengarang)
- kele = nanti
- kele kudai = nanti dulu
- kemeh = buang air kecil
- kempol = anak (keturanan)
- keteng = kaki
- kemeh = kencing
- kene = kena
- keneng = kening
- kersi = kursi
- khumeh = ramah
- khusekan = mainan
- kian = saja
- kilap = gelap mata
- kinak = lihat
- kite = kita
- kudai = dulu
- kulu = ke hulu
- kume = ke kebon
- kundang = bawa
- kuneng = kuning
- kupek = bayi
- kure = gembok
- lah = sudah
- lame =lama
- lage = laga
- lawang = pintu
- lemak = enak
- lok = seperti
- lumpeh = penuh
- lunek = lunak
- lusoh = lusuh
- madak'i = tindak mungkin
- mahi = kemaring
- majoh = makan
- makini = seperti ini
- makiniahi = sekarang
- mamak = paman (adik kandung ayah/ibu)
- mandak = berhenti
- mandok = membakar lahan (bertani)
- mangke = maka
- maseh = masih
- mbare = peduli
- mbawe = membawa
- mbeli = membeli
- mbudi = bohong
- mbuka = buka
- melumpeh = kepenuhan
- midang = jalan-jalan sore
- miseng = buang air besar
- milu = ikut
- muke = muka
- munat = mati
- mungki = walaupun
- munteng = bibi (adik ipar ayak/ibu)
- musoh =musuh
- mutekh = memetik
- naek = naik
- nage = naga
- nak = akan
- name = nama
- nanak = masak
- nanges = menangis
- nangke =nangka
- nangon = benar
- negal = sebentar
- ngan = kamu
- ngancap = menuju
- ngape = mengapa
- ngetam = panen padi
- ngudot = merokok
- ngguleng = berbaring
- nukunu = keinginan
- nukus = menunduk
- numpak = numpang
- nungel = diam
- nyakakh = mencari
- nyembulong = teriak
- nyemon = mencela
- nyubok = ngintip
- nyumpulat = salto
- page = loteng
- palak = kepala
- pagu = pelapon
- pajohan = makanan
- parak = dekat
- pedie = apa itu
- pekak = tuli
- pelen = lunak
- peneng = pening
- pestol-pestolan = pistol mainan
- puan = susu
- puase = puasa
- pupor = bedak
- redio = radio
- riaye = lebaran
- ringgak = marah (bahasa tubuh)
- saje = saja
- sahi = sehari
- sak = saudara lebih tua (terbesar)
- same = sama
- sangkan = maka
- sangke = sangka
- sape = siapa
- sare = susah
- semon = cela
- senapang = senapan
- sengak = kasar
- sente = tegur
- sibok = sibuk
- singgah = mampir
- singgenye = sehingga
- suhang = seorang
- tampe = kecewa
- tandang = menginap
- tebak = tusuk
- tecurok = tertipu
- tejekhumos = terjerumus
- tekacip = terjebak
- tidokh = tidur
- tikakh = tikar
- timpe = timpa
- timor = bejana
- titek = jatuh
- tukos = tunduk
- tumos = jerumus
- ugak = goyang
- ugok = kakek
- uji = kata
- uhang =orang
- umak = ibu
- umeh = nenek
- unggang = kakek
- untap = berlebihan
- upe = rupe
- wawe = bercanda
- yacacam = perasaan heran
- yau = ya
- yasaman = perasaan kagum
- ye = ya
Budayakan selalu bahasa Ogan, hala lengetkan bahase jurai kite (jangan hilangkan bahasa keturunan kita).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H