Perlakuan manakah yang sering kita lakukan terhadap Al-Quran ?
Pertama, Al-Qur'an digunakan sebagai syair. Apabila Al-Qur'an diperlakukan sebagai syair, yang paling penting adalah cara membaca Al-Qur'an haruslah indah didengar dan sesuai dengan kaidah atau aturan membacanya (tajwid). Dalam hal ini, makna atau arti dari ayat-ayat Al-Qur'an tidak penting untuk diketahui.
Kedua, Al- Qur'an diperlakukan sebagai mantra, Apabila Al- Qur'an digunakan sebagai mantra, cara membacanya tidak perlu indah dan tidak perlu sesuai tajwid. Yang paling penting dalam hal ini adalah syaratnya harus terpenuhi. Misalnya, membaca Al-Fatiha 100 kali, ayat kursi 1.000 kali, dan sebagainya.
Ketiga, Al-Qur'an diperlakukan diperlakukan sebagai pedoman hidup. Bila memperlakukan Al- Qur'an sebagai pedoman hidup yang paling penting adalah memahami isi Al- Qur'an dan berusaha mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari perlakuan diatas, sayang sekali, kebanyakan masih memperlakukan Al-Qur'an sebagai syair dan mantra. Sedikit sekali yang memperlakukan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, karena didalamnya terdapat segala sumber hukum yang harus dilaksanakan dalam kehidupan. Kenyataan ini tercermin dari perilaku serta kondisi masyarakat. Ketidakjujuran, tindak kriminal, lingkungan yang kotor, dan ketidakdisiplinan mendominasi kehidupan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H