Dampak adanya pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi pada sektor manufaktur, namun juga terhadap sektor UMKM sejak April 2020. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 adalah dengan mendorong sektor UMKM, yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sangat dominan yakni 64,13 juta (99,92%) dari keseluruhan sektor usaha. Kelompok ini juga yang merasakan imbas negatif dari pandemi Covid-19.
UMKM Selai mawar dan wedang marem merupakan salah satu UMKM di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang yang juga ikut terdampak akibat adanya pandemi. Pandemi Covid-19 mengakibatkan produksi selai mawar dan wedang marem mengalami penurunan akibat adanya pembatasan kegiatan atau PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga konsumen lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Menurut Bu Yusmiati yang merupakan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT)  mengatakan “Semenjak Pandemi, produksi akan produk selai mawar maupun wedang marem dihentikan karena kami para ibu KWT memproduksi produk tersebut jika ada yang memesan saja"
Berdasarkan hal tersebut, salah satu Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang bernama Nur Lely Sofia dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis membuatkan modul tentang Strategi Digital Marketing untuk UMKM Desa Kajar. Modul tersebut berisi mengenai langkah-langkah pemasaran di media sosial dan konsep tentang pemasaran yang tepat untuk jenis produk.
Topik Strategi Digital Marketing cocok dipilih karena menurutNya, UMKM Selai Mawar  dan Wedang Marem perlu mengikuti perkembangan teknologi yang cepat agar dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut, salah satu bentuk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh orang adalah media sosial. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pengguna media sosial terbesar di dunia, berdasarkan data wearesocial.com (2018) menyebutkan bahwa jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia pada tahun Januari 2018 adalah sebanyak 130 juta orang dengan tingkat penetrasi sebesar 49% atau tumbuh sebesar 23% apabila dibandingkan dengan Januari 2017, untuk jenis media sosial yang banyak diakses di Indonesia adalah Youtube (43%), Facebook (41%), WhatsApp (40%), dan Instagram (38%).
Dibuatkannya Modul tersebut diharapkan UMKM Selai Mawar dan Wedang Marem bisa dipasarkan lewat media sosial agar dapat dipesan lewat Online. Penyerahan modul diberikan kepada Ibu Ami Selaku ketua PKK yang mengkoordinir pembuatan produk olahan Desa Kajar bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT). Mahasiswa KKN Undip menyerahkan sembari menjelaskan beberapa poin penting yang ada di dalam modul serta mengajari pembuatan marketplace yang cocok dan mudah dimengerti oleh pengelola UKM Selai Mawar dan Wedang Marem.
Penulis : Nur Lely Sofia (S1 Akuntansi, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing : Ir. Sutrisno, MP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H