Mohon tunggu...
Nurlela Ibrahim
Nurlela Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Honorer

Waktu Dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dan Mungkin Bila Nanti

2 Februari 2023   22:42 Diperbarui: 2 Februari 2023   22:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tentang rasa yang saat ini menjerit,rasa yang tersiksa oleh keadaan. Berangkat dari sebuah cerita dimana rasa saat berjalannya waktu beberapa menit yang berubah menjadi duka dalam  sekejap. Rasa yang tadinya merupakan sebuah Motivasi Hidup berubah menjadi Duka yang entah siapa nanti tempat Ia ( Rasa ) Mengadu,mengeluh,menggerutu,Dlln. 

    Rasa tak pernah tahu bahwa ia saat ini telah berubah,yang ia (Rasa ) tahu bahwasanya dia melekat pada pemiliknya. sang pemilik Rasa Runtuh sekejap ketika melihat sebuah Apk Media di Blok.Sang pemilik Rasa dengan wajah yang Pucat pasi sembari berlinang air mata membuka satu persatu Apk lainnya untuk menjadi sebuah senjata  menjadapatkan kabar dari Rasa yang ia nanti nanti.

    Saat ini,akulah pemilik rasa tersebut,akulah penyebab rasa itu berubah,akulah penyebab rasa itu pergi,dan akulah penyebab rasa itu hilang. Dan aku akui bahwasanya aku hanyalah manusia,yang masih selalu butuh petunjuk dan arahan.Baik dari Waktu Dan Rasa yang ada.Aku sangat butuh itu,dan itupun Kamu mengetahuinya. 

    Tapi Mengapa? Mengapa? Mengapa?

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Seburuk itukah aku?      sehingga tidak ada lagi sisi baik yang kau lihat!

sehina itukah aku?  sehingga tidak ada lagi derajat untuk mengangkatku!

Sebegitukah dirimu? Sehingga tidak ada lagi kebijakan untukku?

    Air mata yang jatuh hari ini beriringan dengan turunnya hujan menjadi saksi bisu bahwasanya mereka pernah  mendengar jeritan dan tangisku. Dan mungkin bila nanti,suatu saat aku akan menemukan setidaknya orang yang sama sepertimu, Akan kuperlakukan sesuai dengan peradaban yang ada. Aku meyakini bahwa rasa itu selalu ada di setiap insan dengan jiwa yang berbeda. 

Dan mungkin bila nanti....! Rasa itu akan Kembali,maka akan ku jaga semampuku,sebisaku,sekuatku,dengan Basmallah ( Bismillahirahmanirrahim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun