Perjalanan indah yang didamba akhirnya tiba. Kau tuntaskan janjimu untuk sekadar menyapaku. Dari pulau seberang kau beranikan diri menjejaki kota ini; tempat yang masih asing bagimu. Kaurela mengesampingkan rutinitas wajibmu demi kesepakatan yang kita buat, yaitu tentang cara kita menggugurkan rindu.
Dengan bertemu.
Pertemuan-pertemuan yang menyenangkan. Dibalut senyum merekah sebab rindu sudah tersalurkan. Dengan mata yang saling menatap untuk mengungkapkan rasa tanpa kata. Juga, dengan tangan yang saling menggenggam demi menyalurkan rasa hangat. Begitu dulu sudah cukup.
Tak banyak yang kupinta, pun engkau. Kita hanya butuh jarak yang hanya terhitung sekian senti, untuk sakedar bertanya kabar atau meluapkan buncahan rasa yang tak ingin begitu saja dilewatkan. Hanya dengan berburu senja misalnya, itu adalah kado pertemuan yang tak kalah istimewa dari persembahan ribuan bunga.
Dua kota indah ini menjadi bukti kebahagian kita. Ia pula menjadi saksi atas perhelatan rindu yang sebelumnya hanya berupa gumaman kata. Di sana, kita meninggalkan setapak demi setapak jejak yang begitu istimewa.
Semarang dan Jogja.
Di sana, kusadari satu hal yang berguna bagi masa depan kita, ia berupa rasa; tanggung jawabmu yang teramat kentara, juga perhatianmu yang tak cukup jika hanya ku balas dengan kata. Ia menjadi penguat rasa yang luar biasa.
Semarang dan Jogja.
Izinkan kami menjelajahi kembali. Melangkahkan kaki ke kota ini. Tidak sekarang. Namun, setelah nantinya ikatan resmi dihadapan Tuhan diwujudkan.