Mohon tunggu...
Lateefa Noor
Lateefa Noor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis amatir yang selalu haus ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bahaya "Labelling" pada Anak

6 September 2023   21:47 Diperbarui: 6 September 2023   22:00 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Image by Pixabay

Memuji boleh, tapi perilakunya saja, ya! Bukan pada pribadinya. Misalnya, ketika ada sampah yang berceceran, lalu adakan penawaran pada anak, "Kak, kalau ada sampah seperti ini, sebaiknya dibuang di mana?"

Lalu, anak akan antusias memunguti sampah tersebut dan membuangnya ke kotak sampah. Setelah itu, kita boleh memberinya pujian, "Tuhan sangat menyukai keindahan. Kakak sudah melakukan yang terbaik dengan membuang sampah pada tempatnya. Jadi tempat ini menjadi bersih." Selain pujian, anak juga mendapatkan suatu pengetahuan.

Lalu, apa iya sih pelabelan negatif pada anak akan berdampak tidak baik?

Tentu saja. Misalnya, ketika ada seorang anak sedang bermain dengan teman sebayanya, lalu ia tiba-tiba mendorong temannya hingga jatuh. Orang tua terkadang berkata, "Jangan dekati anak itu, dia memang anak nakal." Coba kita pikir? Anak balita mana paham itu boleh atau tidak dilakukan? 

Namun, tanpa kita sadari negative labelling tersebut akan mengendap di otak anak tersebut. Parahnya, itu akan membentuk karakter negatifnya karena seringnya ia mendapat kata-kata demikian.

Memberi teguran boleh, tetapi tidak harus melabeli dengan kata 'anak nakal'.

Waspada nggak masalah, kok. Akan tetapi, jangan sampai memberi pelabelan negatif yang akan mengakibatkan seorang anak dengan mudah mengolok-olok temannya. Kalau kita yang dewasa juga melakukan hal seperti itu, tidak menutup kemungkinan anak-anak akan melakukan hal serupa. Sebab, seorang anak adalah peniru ulung. Ia biasa mencontoh apa yang dilihat dan didengar.

Bukankah kalau begitu juga masuk dalam ranah bullying?

Bentuk bullying seperti apa pun tidak bisa dibenarkan. Meski pun, itu hanya berupa perkataan. Sungguh, entah itu berupa fisik atau verbal, tindakan bullying akan sama-sama menyakitkan.

Tentunya, kita tidak mau turut terlibat dalam menanamkan perilaku negatif kayak gitu pada anak-anak, kan? Amit-amit. Jangan sampai, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun