Tanggal 13/02/2022 Alif Mudrik Nur Santri salah satu anggota KKN kelompok 02 UIN Walisongo, Semarang mengadakan podcast bersama bidang kesehatan dusun tegalrejo yang bernama Miswan Toro A. Mk umur 55 tahun. Tanya mudrik kepada pak Toro mengenai agama dan kesehatan, "Selama bapak toro berkarir didunia kesehatan apakah pernah mengalami peristiwa-peristiwa yang bapak sadari atau tidak disadari yang nantinya mengangkut ke Al-Qur'an seperti mati suri yang masih menjadi peristiwa di dunia kesehatan?"
"Untuk peristiwa mati suri saya belum pernah mengalaminya didunia kesehatan, tapi sepengetahuan saya mati itu adalah hak Allah, kita pun sudah mengetahui tanda-tanda dari kesehatan orang mau meninggal dunia 1. Mempunyai riwayat penyakit yang parah atau kritis 2. Perubahan nafas 3. Meningkatnya rasa sakit. Tapi kalo mati suri itu fisik belum sempurna mati, dalam arti tubuh itu masih mengandung sel-sel hidup, dan dinyatakanya orang meninggal itu lebih dari 2 jam pemeriksaan tenaga medis." Jawab pak toro
Secara medis mati suri disebut sebagai Lazarus syndrome atau sindrome Lazarus yang berarti ketika seseorang yang tampaknya sudah mati atau meninggal menunjukan tanda-tanda kehidupan lagi. Kondisi tersebut biasanya memberikan Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau tindakan pertama pada orang yang mengalami hentian napas karena sebab-sebab tertentu.
"Hikmah apa yang bapak rasakan selama terjun didunia kesehatan?" Tanya mudrik. "Tentunya sangat banyak hikmah yang saya dapatkan selama terjun didunia kesehatan, karna disitu dapat mengintropesikan diri saya dan keluarga saya agar menjadi hidup sehat dan bahagia, karena sehat itu mahal" jawab Pak Toro. Tapi harus ingat hal apapun baik ataupun buruk hanya Allah lah yang tahu, kita sebagai manusia biasa hanya bisa berbuat baik kepada sesama mahluk hidup, dan jangan pernah putus silahtumrahmi kepada sesema manusia karna kesuksesan dunia dan akhirat itu salah satunya silahturahmi dan banyak membaca syahadat.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H