Ku tulis sajak cerita perjalanan cinta denganmu
Disaat aku menggenggamnya sangat kuat
Diriku perlahan pupus dari ingatan
Mata yang meneteskan airnya
Bibir selalu mengucap rindu dan sabar olehnya
Semakin aku mencintaimu dengan begitu hebat
Semakin pula kau acuh dan tak memperdulikan
Dirimu yang ku jaga sepenuh hati tanpa meminta belas kasih
Akan tetapi lebih memilih pergi bersama dambaan lain
Aku tak boleh melawan takdir yang telah disusun
Mungkin kau bukan yang terbaik dan aku bukan tempat singgah yang terakhir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!