Mohon tunggu...
Nur LailinNafiah
Nur LailinNafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby membaca novel dan membuat ilustrasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerakan Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Mendorong Produktivitas UMKM Terdampak Pandemi

25 Agustus 2021   21:16 Diperbarui: 25 Agustus 2021   21:20 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Mendorong Produktivitas UMKM Terdampak Pandemi

            Mojokerto (25/08/2021) Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Bact To Village 3 Universitas Jember melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di daerah domisili masing-masing mahasiswa, secara individu dimulai pada tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan KKN BTV 3 merupakan alternatif inovasi program pengabdian yang memudahkan mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata pada masyarakat. Program kuliah kerja nyata terdiri dari 5 program yakni: program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid 19, program inovasi dan teknologi dalam penanganan covid 19, program pemberdayaan bumdes/jaring pengaman desa penanganan covid 19, program literasi desa pada masa pandemi covid 19 dan program penanganan stunting dan aki AKB.

            Salah satu mahasiswa jurusan Agroteknologi Universitas Jember Nur Lailin Nafiah mengikuti Kuliah Kerja Nyata Bact To Village 3 dari kelompok 59 dengan dosen pembimbing lapang Yusuf Adiwibowo, S.H, LL.M memilih tema program pemberdayaan wirausaha terdampak covid 19 di Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Desa Jerukseger yang terletak di jalur alternatif Mojokerto Lamongan, sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai pedagang diantaranya adalah usaha kuliner dan pemilik toko kelontong.  

            Pada masa pandemi covid 19, terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan pemerintah seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang menimbulkan dampak bagi sektor UMKM dengan menurunnya omzet penjualan hal ini menjadi perhatian serius. Dampak dari pandemi covid turut dirasakan oleh salah satu pelaku usaha Laris Cookies yang berlokasi di Desa Jerukseger RT 01/RW 07 Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Usaha rumahan tersebut menyediakan olahan kue kering tradisional seperti onde-onde ketawa dan kue turing atau unthuk yuyu. Ibu Dewi pelaku usaha Laris Cookies menjelaskan "Akhir-akhir ini orderan pemesanan menurun akibat penerapan PPKM maka masyarakat tidak bisa mengadakan acara dan hajatan sehingga orderan banyak yang dibatalkan."Ujarnya. Hal ini dibuktikan dengan omset penjualan yang terus menurun drastis, dan pelaku usaha laris cookies hanya menjual produk secara konvensional dengan menitipkan di Toko Kelontong.

            Mempelajari permasalahan tersebut, Nur Lailin Nafiah selaku mahasiswa mengikuti  kuliah kerja nyata bergerak untuk membantu pelaku usaha Laris Cookies dalam mengembangkan usaha melalui strategi digital marketing melalui media sosial, dengan adanya stategi digital marketing diharapkan pelaku usaha akan terbantu dalam menangani masalah penurunan penghasilan. Dilakukan beberapa kegiatan pelatihan untuk mengenalkan dan memahami strategi digital marketing yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha.

            Kegiatan awal yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi mengenai pelatihan pengelolaan keuangan. Sosialisasi difokuskan kepada pelaku usaha bisa membuat perencanaan penggunaan uang untuk usaha, menghitung keuntungan, menghitung harta piutang, dan bagaimana menyiapkan dana darurat, serta membuat laporan keuangan berbasis digital untuk memudahkan pelaku usaha. Pengelolaan keuangan sangat penting diterapkan sejak dini pada pelaku usaha untuk keberlanjutan usaha kedepannya.

            Selanjutnya pelaku usaha diberikan pendampingan dan pelatihan inovasi produk dengan menambahkan variasi rasa pada produk dan pelatihan inovasi kemasan produk. Tahap ini dilakukan dengan pendampingan secara langsung pembuatan varian rasa baru pada produk serta memberikan pelatihan mengenai pembuatan logo, stiker dan menganti kemasan produk dengan standing pouch, dari pelatihan tersebut harapannya dapat memberikan peluang dan kesadaran pelaku usaha untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki sehingga produk dapat menarik minat konsumen untuk membeli.

            Kegiatan yang dilakukan berikutnya yaitu memberikan edukasi dan pelatihan pada pelaku usaha mengenai pemasaran digital, memberikan pandangan pada pelaku usaha bahwa pemasaran digital memberikan kemudahan dan keuntungan untuk menjangkau pasar lebih luas dengan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan dan memamerkan produk kue kering tradisional untuk dikenal masyarakat luas dan diminati oleh konsumen.

            Dengan adanya program pendampingan dan pelatihan strategi digital marketing yang diberikan dapat membantu pelaku usaha Laris Cookies di Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg, Mojokerto dapat berkembang dan omzet penjualan kue kering tradisional pada masa pandemi dapat meningkat. (Nur Lailin Nafiah / Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Jember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun