Mohon tunggu...
Nurlaili Karomah
Nurlaili Karomah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran yang memiliki minat untuk terus belajar dan menyampaikan informasi terkait kesehatan masyarakat termasuk kebijakan dan program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapi Tingginya Kehamilan Berisiko, Mahasiswi Lakukan Edukasi Tindakan Aman dan Tepat Selama Masa Kehamilan

4 November 2024   09:56 Diperbarui: 4 November 2024   10:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Edukasi Ibu Hamil

Kehamilan berisiko tinggi adalah kondisi kehamilan dengan satu atau lebih hal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan serius baik bagi ibu maupun bayinya. Kehamilan berisiko tinggi dapat meningkatkan terjadinya kematian ibu yang merupakan masalah terbesar yang banyak dialami oleh berbagai negara.

Desa Jembungan merupakan salah satu desa di Kabupaten Boyolali yang memiliki permasalahan kehamilan berisiko tinggi. Berdasarkan data kehamilan Desa Jembungan pada bulan September 2024, dari 14 ibu hamil yang ada 7 diantaranya atau 50% ibu mengalami kehamilan berisiko tinggi. Kehamilan berisiko tersebut meliputi hipertensi, preeklamsia berat (PEB), anemia, usia < 15 tahun, riwayat abortus, dan riwayat Sectio Caesarea (SC).

Menanggapi hal tersebut, seorang mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat dari Universitas Negeri Semarang melakukan program edukasi kesehatan ibu hamil di Desa Jembungan pada Sabtu (12/10/2024). Edukasi dilakukan dengan tema "Tindakan Aman dan Tepat selama Masa Kehamilan". Topik yang disorot dalam edukasi ini meliputi perawatan sehari-hari ibu hamil, aktivitas yang harus dihindari ibu hamil, aktifitas fisik yang baik dan tidak baik untuk ibu hamil, serta pemantauan kesehatan mandiri ibu hamil.

Edukasi ini dilakukan guna mencegah peningkatan risiko masalah kehamilan yang dimiliki oleh ibu hamil terutama ibu hamil yang telah mengalami kehamilan berisiko tinggi. Program edukasi ini dilakukan dengan dua alat bantu yaitu ppt dan leaflet. Menurut mahasiswa tersebut, media leaflet dipilih agar pesan-pesan yang disampaikan pada penyuluhan dapat terus diingat oleh ibu hamil, ketika ibu hamil lupa terkait materi yang disampaikan, ibu masih dapat membacanya lagi melalui leaflet tersebut. Isi pesan pada leaflet yang singkat namun padat dan jelas dengan beberapa gambar yang menarik juga menjadikan ibu tidak bosan untuk membacanya.

Kegiatan edukasi berjalan dengan lancar dan mendapat antusiasme dan dukungan baik dari berbagai pihak. Mulai dari ibu hamil hingga pemerintah Desa Jembungan. Salah satu Ibu hamil yang mengikuti edukasi ini mengungkapkan program edukasi ini sangat membantu mereka untuk menambah pengetahuan terkait kesehatan pada masa kehamilan. Melalui program ini diharapkan ibu hamil di Desa Jembungan dapat meningkat pengetahuan dan kesadarannya untuk melakukan perlindungan diri terhadap masalah kesehatan ibu hamil. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun