Mohon tunggu...
Nurlaili Karomah
Nurlaili Karomah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran yang memiliki minat untuk terus belajar dan menyampaikan informasi terkait kesehatan masyarakat termasuk kebijakan dan program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Kematian Ibu di Boyolali, Mahasiswi Unnes Membuat Terobosan Baru dengan Program Satu Pendaki

1 November 2024   08:54 Diperbarui: 4 November 2024   10:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media Informasi Kesehatan Ibu SATU PENDAKI

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diwujudkan oleh setiap negara. Di Indonesia, hak akan kesehatan diatur dalam UUD 1945 yaitu Pasal 28 H dan Pasal 34 ayat 3 yang menyebutkan bahwa "Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan dan negara wajib untuk menyediakannya". 

Negara yang berhasil menjamin tercukupinya layanan kesehatan bagi rakyatnya dapat diketahui dari derajat kesehatan masyarakat di negara tersebut. Salah satu indikator dari derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan angka yang menunjukan jumlah kematian ibu selama periode kehamilan hingga masa nifas (setelah persalinan) yang disebabkan karena semua sebab berkaitan dan diperberat karena kehamilan atau penanganannya dalam satu tahun per 100.000 kelahiran hidup. 

Menurut WHO (2024) pada tahun 2020 terjadi sekitar 287.000 kematian ibu dan negara berkembang dengan perekonomian rendah menjadi negara penyumbang jumlah kematian ibu terbanyak.

Di Boyolali, Angka kematian ibu per tahunnya tergolong fluktuatif dan cenderung menurun pada dua tahun terakhir (2022-2023). Pada tahun 2023, Angka Kematian Ibu di Boyolali adalah 63,7 per 100.000 kelahiran hidup (8 kasus).

 Namun demikian, pada tahun 2024 kasus kematian ibu di Boyolali justru menunjukan kenaikan kasus kembali. Hal tersebut diketahui dari data bulan Oktober 2024 yaitu kasus kematian ibu di Boyolali sudah mencapai 16 kasus.

Mengetahui hal tersebut, seorang mahasiswi dari Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang melakukan terobosan dalam menangani masalah ini. 

Mahasiswi bernama Nurlaili Karomah mengemukakan terobosan "Sinergi Aksi Terpadu Pencegahan Dini Atasi Kematian Ibu" atau yang disebut dengan "SATU PENDAKI" yaitu mengatasi kematian ibu melalui sinergi aksi yang terpadu pada tiga lokus esensial yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Masyarakat (Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono), dan sekolah (SMA N 1 Banyudono).

Dalam terobosannya, mahasiswi UNNES tersebut melakukan intervensi terkait permasalahan kematian ibu disesuaikan dengan keadaan dan situasi masing-masing. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, mahasiswi UNNES membuat media informasi kesehatan ibu hamil yang diunggah melalui akun instagram resmi institusi Dinas Kesehatan. 

Media informasi ini meliputi informasi perencanaan kehamilan, pemantauan kesehatan ibu hamil, serta informasi akses layanan dokter obgyn (kandungan) melalui pemetaan fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan layanan obstetri dan ginekologi (obgyn).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun