Halo teman-teman bagaimana kabarnya? semoga baik di mana pun kita berada aamiin...
Teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan kata Agresif dan Kekerasan bukan?, sebelum kita bahas mengenai agresif dan kekerasan mari kita baca sekilas mengenai kasus agresif dan kekerasan yang terjadi pada anak usia dini.
Ada seorang anak berinisial A sedang asik bermain mobil-mobilan di halaman rumahnya, lalu ketika si A tengah asik bermain ada anak berinisial X mendatanginya. Tanpa berkata sepatah kata pun si X langsung merebut mobil-mobilan milik si A yang tengah dimainkannya kala itu. Sontak dengan spontan si A merebut mobil-mobilannya kembali dengan paksa, lalu si X memukul si A dan menendang mobil-mobilannya. Si A menangis dan si X kabur kegitu saja.Â
Cerita di atas merupakan contoh dari perilaku agresif yang dimiliki oleh anak berinisial X yakni si X merampas mainan si A dan ketika si A merebut haknya si X pun merasa tidak terima karena keinginannya merampas mobil-mobilan tidak terpenuhi sehingga si X memukul dan mendorong mainan si A lalu melarikan diri saat si A menangis.
Apa itu Agresif?
Agresif merupakan sikap atau perilaku seseorang yang disengaja dan bertujuan untuk melukai, baik dalam bentuk fisik atau pun verbal. Contohnya seperti memukul, menendang, mendorong, mencubit, menendang, dll. Agresif di lakukan sebagai bentuk pengagungan diri atau ingin menang meskipun dengan cara melukai ataupun merugikan orang lain. Agresif tidak hanya merugikan orang lain, namun juga murugikan diri sendiri, lingkungan, dan properti.Â
Lalu apa itu Kekerasan?
Kekerasan sering kali disangkut paut kan dengan agresif. Mengapa bisa begitu? karena agresif tidak jauh berbeda dengan kekerasan. Jika agresif dilakukan dengan motif ingin menang sendiri yang dilakukan dengan cara menyakiti atau merugikan orang lain, sedangkan kekerasan adalah bentuk penyiksaan baik emosional atau psikologis. Contohnya seperti mengejek, menghina, mengancam, mencaci maki, berteriak keras, berkata kotor dll. Kekerasan juga tidak hanya merugikan orang lain, namun juga diri sendiri, dan lingkungan.
Perilaku agresif dan kekerasan pada anak usia dini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yakni:
- Rasa marah (Amarah dapat menyebabkan anak melakukan sikap agresif dan kekerasan karena sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak anak)
- Merasa terluka (Tidak hanya anak namun orang dewasa pun terkadang juga bersikap agresif saat dirinya merasa terluka atau disakiti)
- Kognisi dan motivasi (Imajinasi atau pikiran anak terhadap suatu hal yang dapat memecahkan perkara dengan melakukan sikap agresif)
- Kemampuan berbicara belum lancar atau minimnya suku kata (Kosa kata yang dimiliki anak usia dini tentu tidak sebanyak orang dewasa, maka dari itu anak belum mampu menyampaikan perasaannya sehingga ia memilih untuk bersikap agresif guna menunjukkan perasaan yang sedang ia rasakan kepada orang di sekitarnya)
- Lingkungan (Faktor lingkungan keluarga terutama menjadi acuan, sebab anak ialah individu yang mudah meniru apa saja yang ia lihat dan alami, lalu juga lingkungan masyarakat, dll)
- Media elektronik (Tontonan yang dilihat anak juga dapat mempengaruhi, contohnya anak melihat adegan kekerasan pada film dewasa yang seharusnya tidak dipertontonkan untuk anak, maka tidak menutup kemungkinan untuk ditiru oleh anak)
Perilaku agresif dapat dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya yakni:
- Agresif langsung yakni perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk menyakiti atau merugikan dengan sasaran langsung pada pelaku yang dituju. Contohnya seperti cerita yang ada di atas yakni si X memukul si A dan mendorong mobil-mobilan milik si A karena kehendaknya tidak terpenuhi.
- Agresif tidak langsung yakni perilaku yang dilakukan guna menyakiti atau merugikan dengan perantara atau tidak langsung pada sasaran. Contohnya seperti ada seorang guru yang jengkel dengan salah satu muridnya lalu guru tersebut menyindir murid tersebut saat jam pelajaran di mulai sampai murid yang ia jengkel merasa terpojokkan. Â
Perkembangan moral dan agresif pada anak usia dini sudah ada sekitar 100 tahun yang lalu pada buku klasik Piaget tentang penilaian moral anak-anak yang diterbitkan pada tahun 1932. Buku itu membahas mengenai perkembangan moral kognitif sebagai proses yang melibatkan konstruksi aktif pengetahuan moral dan penalaran yang semakin otonom tentang norma-norma keadilan.